Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rosyidi saat menerima vaksin Covid-19/ Net
Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rosyidi saat menerima vaksin Covid-19/ Net
KOMENTAR

VAKSINASI Covid-19 terhadap guru dianggap penting sebagai kesempatan untuk dibukanya kembali sekolah tatap muka. Pemerintah sendiri menempatkan guru sebagai prioritas keempat penerima vaksin Covid-19.

Di hari perdana vaksinasi massal (Rabu, 13/01) kemarin, Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rosyidi, mendapat kesempatan untuk menerima vaksin Covid-19. Dan ia memastikan, tidak ada efek samping apapun yang dirasakan setelah 30 menit vaksinasi.

"Vaksin itu sebuah proses yang memang harus dilewati supaya sehat. Dan aku enggak ngerasain apa-apa. Aku enggak ngerasain ibaratnya seperti deg-degan atau apa. Semua baik-baik aja," jelas Unifah.

Berdasarkan pengalamannya itu, ia meminta para guru untuk tidak ragu divaksin. Sebab vaksin sangat penting untuk memutus mata rantai penularan Covid.

"Mudah-mudahan dengan aku divaksin, para guru itu kan tenaga pendidikan, juga para siswa, enggak takut divaksin dan supaya Indonesia bisa balik ke kehidupan normal," harapnya.

Menanggapi hal ini, Ibu Ismi, guru dari SD Negeri 14 Pagi Klender, DKI Jakarta mengatakan siap menerima vaksin. Apalagi memang benar, tujuan vaksinasi adalah untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.

"Untuk saya pribadi, saya siap divaksinasi. Apalagi itu bermanfaat untuk menjaga kesehatan kita semua. Apalagi kita juga akan ketemu murid-murid. Toh vaksin itu sudah diuji dan kalaupun ada efek sampingnya, sudah ada anjuran dokter juga harus gimana atau minum obat apa," papar Ismi.

Namun dirinya tidak menampik, jika ada rekan seprofesi yang masih ragu dengan vaksinasi Covid-19 ini. Hal ini terkait efek samping dari vaksin.

"Tapi mungkin kalau sudah lihat proses vaksinasi kemarin (hari perdana), dan reaksi yang diberikan dari penerima vaksin, terutama Ibu Unifah, saya rasa tidak akan ada lagi keraguan. Semoga Indonesia kembali sehat," pungkasnya.

 

 




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News