Gaya riasan mata fox eyes menjadi tren lagi di masa pandemi karena dapat menonjolkan keindahan mata saat wajah menggunakan masker/ Net
Gaya riasan mata fox eyes menjadi tren lagi di masa pandemi karena dapat menonjolkan keindahan mata saat wajah menggunakan masker/ Net
KOMENTAR

"Bentuk mata orang Asia bukanlah sesuatu yang bisa diadopsi lalu kemudian 'dikembalikan' setelah tren berlalu. Mata kami adalah sesuatu yang berharga dalam kehidupan kami dan (penghinaan) itu kenyataan yang harus kami hadapi setiap hari," ujar Stephanie kepada CNN.

Pada tahun 1950an, para perempuan Korea yang ingin berasimilasi ke Amerika Serikat biasanya menjalani operasi blepharoplasty untuk memperbesar kelopak mata atau menambah garis di kelopak mata.

Menurut The Korea Herald, dokter ahli bedah plastik militer dr. David Ralph Millard memperkenalkan operasi tersebut selama perang Korea. Para pasiennya adalah perempuan Korea yang menikah dengan para prajurit Amerika.

Karena para perempuan tersebut dianggap ancaman secara budaya maupun rasial, maka blepharoplasty merupakan upaya untuk bisa berbaur, terlihat tidak 'mencolok', dan tidak terlalu 'mengancam'.

Tekanan untuk bisa berbaur dan membangun karir di Amerika juga masih terjadi dalam beberapa dekade terakhir.

Di tahun 2013, seorang pembawa berita televisi Julie Chen mengaku bahwa ia melakukan blepharoplasty di usia 25 untuk menunjang karirnya sebagai tv personality. Ia menceritakan bahwa bosnya kala itu memberitahu bahwa "mata Asia" milik Julie terlihat tidak menarik dan membosankan.

"Dan ya... saya terlihat lebih baik setelah menjalani operasi, setidaknya menurut standar sosial," seperti diungkapkan Julie kepada Glamour.

 

 

 

 

 




Lengkapi Busana Kerjamu dengan Koleksi Syakeph Official x Anggiasari Mawardi

Sebelumnya

Hijab Pashmina untuk Gaya Simpel nan Anggun

Berikutnya

KOMENTAR ANDA