Ilustrasi pengguna masker/ Net
Ilustrasi pengguna masker/ Net
KOMENTAR

PELARANGAN penggunaan masker Scuba dan Buff terus didengungkan. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyarankan masyarakat menggunakan masker yang baik dan berbahan benar, termasuk masker kain.

"Saya sering mengatakan masker itu ada tiga, pertama masker N95, ini memang sudah standar tinggi karena dipakai petugas kesehatan yang langsung berhadapan dengan virus di laboratorium. Kemudian masker Bedah yang biasa dipakai tenaga medis, dan ketiga masker kain," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Achmad Yurianto, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/9).

"Masker kain yang banyak dipakai masyarakat juga tidak boleh sembarangan, bukan kain tipis seperti masker scuba dan buff," tegasnya.

Masker scuba dilarang dipakai karena efektivitasnya hanya berkisar antara 0-5 persen. Berbanding jauh dengan masker kain lain yang memiliki efektivitas menyaring partikel di udara cukup tinggi, yaitu 50-70 persen.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menentukan standar masker kain yang efektif untuk mencegah Corona. Yaitu masker kain tiga lapis, yang didalamnya menggunakan bahan hidrofilik, seperti katun atau campurannya.

Untuk lapisan tengahnya terbuat dari bahan hidrofilik dari bahan tenun sintesis yang bertujuan untuk melakukan filtrasi dan menahan droplet. Dan lapisan luarnya terbuat dari bahan hidrofilik seperti polipropilen, poliester, atau campuran keduanya.

Berikut deretan masker yang aman untuk pencegahan Corona:

1. Masker N95

Masker ini memberikan perlindungan yang sangat efektif, karena bisa menyaring partikel yang berukuran besar hingga kecil. Sesuai namanya, masker ini bisa melindungi sampai 95 persen dari partikel yang ukurannya sangat kecil.
Beberapa masker ini mempunyai katup yang memudahkan pemakainya bernapas. Tapi untukendapatkan masker jenis ini, harus merogoh kocek yang tidak sedikit.

2. Masker kain

Masker kain tidak termasuk jenis scuba dan buff, tetapi yang terbuat dari bahan tenun rapat dan terdiri dari 2 hingga 3 lapis. Alasannya, ketika seseorang menggunakan buff, jumlah dropletnya lebih meningkat. Ini mungkin terjadi karena bahan buff memecah droplet menjadi partikel yang lebih kecil dan membahayakan orang yang ada di sekitarnya.

3. Masker Bedah

Masker ini sering dipakai untuk mencegah penyebaran virus dan tentunya jauh lebih baik dari buff atau scuba. Meskipun sekali pakai, masker Bedah bisa melindungi hidung dan mulut dari droplet yang mengandung kuman atau virus. Juga menyaring partikel-partikel lebih besar di udara dan memberikan perlindungan di saat persediaan masker N95 tidak mencukupi.

 




Benarkah Cuaca Panas Ekstrem Berbahaya Bagi Penderita Diabetes?

Sebelumnya

5 Manfaat Spesifik Vitamin C bagi Kesehatan Tubuh

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health