RSD Wisma Atlet Kemayoran/ Net
RSD Wisma Atlet Kemayoran/ Net
KOMENTAR

MENJADI pasien di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran, bukanlah hal yang menakutkan. Sejumlah pasien Covid-19 di sana justru mengaku senang dan sangat terbantu. Utamanya dalam hal konsumsi makanan sehari-hari yang sangat diperhatikan.

Christmas Batubara (31), pasien di tower 5 lantai 8 flat isolasi RSD Wisma Atlet menuturkan, perawat biasanya memberitahu lewat WhatsApp grup bahwa makanan sudah siap diambil di koridor. Makanan dikemas dalam kotak kardus.

"Makanan pokok tiga kali sehari plus satu snack sekitar jam 11.00 WIB," kata Chris.

Menu makanan pagi, siang, dan malam sama kualitasnya. "Mantap, sih," lanjutnya lagi.

Secara umum, menunya terdiri atas seporsi nasi plus dua lauk (biasanya ayam dan ikan goreng), sayuran, dan buah (pisang dan jeruk). Jam 11.00 WIB, pasien diberi makanan ringan berupa kue kering, risol, dan susu kotak.

"Menu malam juga sama, hanya variasinya yang berbeda. Misalnya dua lauk ayam-ikan, ayam fish roll, atau ikan nugget. Sayurannya capcai, buncis, dan lainnya. Nggak asal-asalan lah. Hanya saja, dari pertama kali datang saya nggak pernah nemuin sambal atau saus," tambah Christ.

Lain lagi dengan Arya Sandhiyudha, pejabat PMI DKI Jakarta yang menjalani isolasi di tower 7 lantai 17 RSD Wisma Atlet. Soal makanan, dia bisa pesan sesuai pilihan, yaitu tanpa nasi.

"Saya tidak makan nasi, gula, dan karbohidrat. Petugas sangat aspiratif, keesokan paginya sudah ada nama di kardus untuk saya. Isinya tanpa nasi. Itu bagus, masukan kita didengarkan," ujar Arya.

Pasien tower 7 lantai 29, Juno (36), lain lagi ceritanya. Selama menjalani isolasi, dia mengaku bisa memesan makanan via ojek online.

"Kita diperbolehkan pesan makanan lewat ojol. Nanti ojol bakal sampai di lobi mobil saja, kemudian makanan akan disampaikan ke lobi," celoteh Juno.

Cerita lain datang dari seorang ibu bernama Lia Octora (48) yang menemani putrinya bernama Divalah Ranggajo (17). Diva berkebutuhan khusus karena mengalami sindrom seckel. Dia tidak makan nasi melainkan bubur tim.

"Sesekali petugas memberikan bubur tim, selanjutnya saya yang buatkan sendiri. Tidak masalah, lah. Saya sudah bersyukur atas pelayanan di Wisma Atlet. Dari rumah, saya bawa sendiri bubur instan dan di Wisma Atlet tinggal menyeduh," cerita Lia, seperti dilansir detik.com.

 




Protes 28 Pegawai Berujung Pemecatan: Desak Google Putuskan Kontrak Kerja Sama dengan Israel

Sebelumnya

Israel Luncurkan Serangan Balasan, Iran: Isfahan Baik-Baik Saja

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News