Wacana pembukaan sekolah juga pernah hangat diperbincangkan selama pandemik influenza pada tahun 1918 lalu/Net
Wacana pembukaan sekolah juga pernah hangat diperbincangkan selama pandemik influenza pada tahun 1918 lalu/Net
KOMENTAR

Makel sendiri, bersama peneliti lain, melakukan penelitian data dan catatan sejarah untuk melihat tanggapan 43 kota di Amerika Serikat terhadap pandemik 1918.

Dia menyebut bahwa New York tidak melakukan yang terburuk, tetapi juga tidak melakukan yang terbaik. Sedangkan Chicago melakukan sedikit lebih baik daripada New York.

Penelitian menunjukkan bahwa kota-kota yang menerapkan karantina dan isolasi, penutupan sekolah dan larangan pertemuan umum mendapatkan hasil yang terbaik.

"Kota-kota yang melakukan lebih dari satu (tindakan pencegahan tersebut) memiliki hasil yang lebih baik. Penutupan sekolah adalah bagian dari kontribusi itu," kata Markel.

Meski demikian, Markel, dan para pakar kesehatan lainnya, menekankan bahwa Covid-19 berbeda influenza. Masih banyak misteri yang harus dipelajari dan diungkap  tentang Covid-19 itu sendiri.

Karena itulah, Markel menekankan bahwa keputusan yang tepat pada hari ini adalah dengan tetap menutup sekolah.

"Lebih aman daripada menyesal," tekannya, seperti dimuat CNN.




Din Syamsuddin Jadi Pembicara dalam Sidang Grup Strategis Federasi Rusia-Dunia Islam di Kazan

Sebelumnya

Buku “Perdamaian yang Buruk, Perang yang Baik” dan “Buldozer dari Palestina” Karya Teguh Santosa Hadir di Pojok Baca Digital Gedung Dewan Pers

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News