Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern menjadi tokoh penting di balik keberhasilan Selandia Baru melawan pandemi virus corona atau Covid-19/Net
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern menjadi tokoh penting di balik keberhasilan Selandia Baru melawan pandemi virus corona atau Covid-19/Net
KOMENTAR

PADA hari Minggu (9/8), Selandia Baru menandai 100 hari tanpa adanya penularan virus corona atau Covid-19.

Tercatat bahwa kasus pertama Covid-19 yang diketahui diimpor ke Selandia Baru pada 26 Februari. Sedangkan kasus penularan lokal Covid-19 yang terakhir tercatat pada 1 Mei lalu.

Dengan demikian, sudah selama 100 hari terakhir Selandia Baru berhasil memiliki nol kasus penularan Covid-19.

Melansir The Conversation, Selandia Baru memiliki tiga jurus jitu yang diandalkan untuk menekan penolaran virus corona sampai di angka nol, yakni:

1. Kontrol perbatasan ketat yang dilakukan demi mencegah Covid-19 diimpor ke negara itu.

2. Lockdown dan pemberlakukan jarak fisik demi menghentikan penularan lokal

3. Kontrol ketat berbasis kasus menggunakan pengujian, pelacakan kontak, dan karantina.

Sebenarnya, negara tetangga Selandia Baru, yakni Australia juga mengdopsi langkah serupa. Namun hasilnya berbeda. Sejumlah negara bagian di Australia seperti Victoria dan New South Wales justru mengalami peningkatan kasus penularan Covid-19.

Meski memiliki pendekatan yang sama, namun ada perbedana utama yang mencolok. Selandia Baru berkomitmen relatif lebih awal pada strategi eliminasi yang diartikulasikan dengan jelas dan mengejar target itu secara agresif. Lockdown yang intens si Selandia Baru terbukti sangat efektif dalam memadamkan virus dengan cepat.

Bukan hanya itu, tanggapan yang kuat dan tegas dari pemerintah Selandia baru juga menjadi kunci dalam meminimalkan kasus infeksi dan kematian akibat Covid-19.

"Penghapusan" Covid-19 di Selandia Baru tampaknya telah memungkinkan negara itu untuk kembali ke operasi mendekati normal dengan cukup cepat, meminimalkan kerusakan ekonomi dibandingkan dengan Australia.




Bintang Puspayoga: Angka Perkawinan Anak Menurun dalam Tiga Tahun Terakhir

Sebelumnya

Lebih dari 200 Rumah Rusak, Pemerintah Kabupaten Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi Selama 14 Hari

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News