Kita sebagai manusia memang tidak bisa memaksa orang lain untuk menilai baik diri kita. Namun kita bisa membuat diri kita sendiri untuk berlaku baik kepada sesama/Net
Kita sebagai manusia memang tidak bisa memaksa orang lain untuk menilai baik diri kita. Namun kita bisa membuat diri kita sendiri untuk berlaku baik kepada sesama/Net
KOMENTAR

MANTAN Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin berbagi cerita mengenai ikan arwana dan kebaikan.

"Seekor ikan arwana besar bersertifikat bisa memiliki nilai yang beragam di mata orang yang bermacam-macam," kata Lukman dalam video yang diunggah di akun Twitternya, @lukmansaifuddin (Selasa, 12/5).

"Di mata orang yang tidak suka ikan, dia sama sekali tidak punya harga," sambungnya.

Sementara di mata pedagang ikan di pasar tradisional, sang arwana bersertifikat itu bisa dihargai 25 ribu rupiah. Di mata pedagang ikan hias, dia bisa dihargai 500 ribu rupiah.

Sedangkan di mata para penggemar fanatik ikan arwana, dia bisa dihargai hingga puluhan juta rupiah.

"Demikianlah halnya dengan diri kita. Kita adalah orang yang biasa di mata orang yang tidak mengenal kita. Kita adalah orang yang menyebalkan di mata orang yang dengki dan benci kepada kita. Kita adalah istimewa di mata orang yang mencintai kita," terang Lukman.

Dia menambahkan, kita sebagai manusia memang tidak bisa memaksa orang lain untuk menilai baik diri kita. Namun kita bisa membuat diri kita sendiri untuk berlaku baik kepada sesama.

"Agama mengajarkan, berbuat baik sajalah kamu, niscaya Allah dan Rasul-Nya dan orang-orang beriman akan melihat kamu," tutupnya.




Bukankah Aku Ini Tuhanmu?

Sebelumnya

Ya Allah, Aku Belum Pernah Kecewa dalam Berdoa

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Tadabbur