Seorang gadis berdiri di sebelah pagar kamp Moria untuk para pengungsi dan migran di Yunani/Reuters
Seorang gadis berdiri di sebelah pagar kamp Moria untuk para pengungsi dan migran di Yunani/Reuters
KOMENTAR

PORTUGAL bersiap untuk membawa sekitar 60 anak tanpa penampingan yang tinggal di kamp-kamp pengungsi Yunani.

Menurut anggota parlemen Partai Sosialis Portugal, Isabel Santos, langkah itu diambil di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa anak-anak tanpa pendampinan di pengungsian bisa lebih rentan terinveksi virus corona.

Menurut Santos, puluhan anak tersebut diperkirakan akan tiba di Portugal dalam waktu beberapa minggu ke depan.

Untuk diketahui, saat ini ada sekitar 5.200 anak di bawah umur yang hidup tanpa pendampingan di kamp-kamp pengungsi di Yunani. Banyak dari mereka yang hidup dalam kondisi buruk di kamp-kamp di pulau-pulau di Aegean.

Kelompok HAM, Human Rights Watch mengatakan, pihak berwenang Yunani belum cukup bertindak untuk mengatasi kepadatan penduduk dan kurangnya perawatan kesehatan, akses ke air yang memadai, sanitasi, dan produk-produk kebersihan di kamp-kamp pengungsi demi membatasi penyebaran virus corona.

Hal tersebut menyebabkan anak-anak yang hidup tanpa pendampingan di kamp-kamp itu semakin rentan terinfeksi virus corona.

Melihat siotuasi tersebut, seperti dikabarkan Reuters (Minggu, 10/5), Portugal bersedia untuk mengambil atau merelokasi 60 anak dari kamp pengungsian Yunani. Langkah tersebut merupakan bagian dari skema sukarela Eropa. Negara-negara Eropa lainnya, termasuk Jerman, Irlandia, Perancis dan Luksemburg, juga terlibat dalam inisiatif ini.

Relokasi pertama terjadi bulan lalu ketika 12 anak di bawah umur dipindahkan ke Luksemburg. Tidak lama setelahnya, Jerman membawa sekitar 50 anak.




Miliki Lebih dari 68 Dapur Umum, World Central Kitchen Kembali Beroperasi di Gaza PascaSerangan Israel yang Membunuh 7 Pekerja

Sebelumnya

Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News