Oprah Winfrey/Net
Oprah Winfrey/Net
KOMENTAR

PRESENTER kawakan Amerika Serikat Oprah Winfrey mengakui miris dengan pandemi virus corona atau Covid-19 yang terjadi di dunia saat ini, tidak terkecuali di negaranya sendiri.

Secara khusus dia bahkan memperingatkan warga Afrika-Amerika di negeri Paman Sam untuk menanggapi pandemi ini secara serius.

Peringatan itu disampaikan Oprah karena menurutya virus tersebut teah menghantam komunitas kulit hitam di Amerika Serikat dengan keras. Dan banyak orang tidak mendapatkan pesan yang baik soal risiko virus corona, terutama soal pembawa asimptomatik, atau orang yang terinfeksi virus corona tanpa menunjukkan gejala penularan.

Menurutnya, pesan awal seputar virus corona tidak terhubung ke audiens di Amerika Serikat dengan baik.

Amerika Serikat sendiri saat ini merupakan negara dengan kasus kematian tertinggi akibat virus corona di dunia. Sejauh ini, tercatat ada sekitar 592.743 kasus infeksi virus corona di negara tersebut dengan 25.239 kematian.

Data pemerintah menunjukkan, 33 persen dari mereka yang dirawat karena virus corona di Amerika Serikat adalah warga berkulit hitam.

Di Chicago, hampir 70 persen dari mereka yang meninggal karena virus corona adalah warga Afrika-Amerika.

Kondisi tersebut membuat Oprah resah dan cemas.

"Ketika ini terjadi di Wuhan, kami pikir (virus) itu di sana dan kemudian saya berbicara dengan orang Afrika-Amerika di Milwaukee, dan orang-orang mengatakan kami mendengarnya di Washington, tetapi Washington jauh di sana, kami tidak berpikir itu ada hubungannya dengan kita," katanya kepada berita CBS awal pekan ini.

Oprah menjelaskan, penting bagi orang kulit hitam untuk memahami kondisi yang sudah ada sebelumnya, seperti diabetes dan asma membuat mereka berisiko lebih besar terkena virus corona.

Dia juga menggarisbawahi soal pentingnya pemahaman soal adanya kasus infeksi virus corona tanpa gejala, alias asimptomatik. Mereka sangat berpotensi menjadi carrier atau pembawa virus yang bisa manularkan ke orang lain.

"Semua orang ini, yang mungkin bisa jadi pembawa," kata Oprah.

Lantas, mengapa orang Afrika-Amerika sangat terpukul oleh virus ini?

Ahli bedah umum Jerome Adams mengatakan bahwa banyak komunitas etnis minoritas berisiko lebih tinggi terinveksi virus corona karena mereka lebih cenderung memiliki masalah kesehatan yang sudah ada sebelumnya, atau berada dalam pekerjaan berpenghasilan rendah di mana bekerja dari rumah bukan merupakan pilihan.

Sementara itu, Oprah mengatakan bahwa upaya untuk menjaga jarak sosial dalam komunitas Afrika-Amerika jauh lebih sulit, karena banyak yang tinggal di rumah tangga yang lebih besar.

Ketimpangan sosial juga menjadi masalah lain yang dalam komunitas warga Afrika-Amerika.

"Ketimpangan sosial ekonomi juga berarti bahwa orang Afrika-Amerika lebih mungkin untuk hidup di daerah di mana ada limbah beracun atau hidup di lingkungan yang tidak memungkinkan Anda memiliki akses terbaik ke perawatan kesehatan (atau) asuransi," tambah Oprah.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News