Source Foto : KKP
Source Foto : KKP
KOMENTAR

IBU-ibu hamil, ibu-ibu menyusui, dan pasangan usia subur dari 4 desa yang termasuk kategori wilayah stunting, menghadiri acara “Safari Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) untuk Mencegah Stunting" yang berlangsung di Desa Lingu Lango, Kecamatan Tana Righu, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Mereka berasal dari 4 desa yang termasuk kategori wilayah stunting di Kecamatan Tana Righu yaitu Desa Lolo Wano, Lingu Lango, Hupu Mada, dan Katiku Loku.

Kampanye Gemarikan ini diselenggarakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Ditjen PDSPKP). Dan dilaksakan bersama Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, serta Ketua TP PKK Kabupaten Sumba Barat. 

Direktur Jenderal PDSPKP, Agus Suherman menjelaskan, kampanye Gemarikan yang digalakkan oleh KKP secara umum bertujuan untuk memberi edukasi mengenai manfaat ikan dan kandungan gizinya khususnya kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan wanita usia produktif yang terkait langsung dengan 1000 HPK. Menurutnya, ikan sangat menentukan perkembangan otak dan kesehatan anak. 

"Untuk itu, tahun ini kegiatan kampanye Gemarikan fokus dilaksanakan di daerah-daerah yang angka konsumsi ikannya rendah dan kasus stuntingnya tinggi," jelas Agus.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (2018), permasalahan status gizi Indonesia antara lain: kekurangan gizi 8%, pertumbuhan stunting/kerdil 30,8%, dan kurus 10,2 %. Permasalahan gizi ini berpotensi menurunkan kualitas hidup dan produktivitas masyarakat. Ikan sebagai salah satu sumber protein memiliki kandungan gizi yang lengkap, berkontribusi dalam peningkatan gizi masyarakat dalam pencegahan stunting. Selain itu, ikan juga mengandung Omega 3 yang baik untuk pertumbuhan kecerdasan otak. 

Manfaat ikan yang begitu nyata berdasarkan uji riset yang telah dilakukan dapat menciptakan generasi anak bangsa yang berdaya saing.

Sementara Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumba Barat, Maruli Siagian menyebut, angka konsumsi ikan Sumba Barat masih sangat rendah yaitu sebesar 12,25 kg/kapita, begitu pula dengan kasus stunting masih tinggi > 30%. Hal ini mendorong Pemerintah Kabupaten Sumba Barat melalui  Dinas Kelautan dan Perikanan bekerja sama dengan Aparatur Desa melaksanakan program desa pencegahan stunting. 

Pemerintah Kabupaten Sumba Barat pun sangat berterima kasih atas perhatian dari Pemerintah Pusat karena menjadi salah satu lokasi yang dikunjungi oleh Tim Gemarikan. Harapannya Angka Konsumsi Ikan akan terus meningkat dan masalah stunting dapat teratasi.




Jemaah Haji Indonesia Mulai Berangkat ke Tanah Suci pada 12 Mei

Sebelumnya

Menlu Retno Marsudi: Indonesia dan China Sepakat Dukung Penyelesaian Konflik yang Adil untuk Palestina Melalui Two-State Solution

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News