KOMENTAR

UNTUK memperkuat daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan serta membuka keterisolasian daerah terpencil serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat, pembangunan jalan di daerah-daerah terpencil harus terus diwujudkan. 

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berupaya mendorong penyelesaian pembangunan jalan perbatasan Indonesia–Papua Nugini dari Merauke hingga Jayapura di Provinsi Papua.

“Pembangunan kawasan perbatasan bukan hanya untuk gagah-gagahan tetapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat perbatasan dengan menciptakan embrio pusat pertumbuhan baru di kawasan perbatasan,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Salah satu ruas jalan perbatasan yang dikerjakan adalah Jalan Oksibil–Towe Hitam–Ubrup–Jayapura sepanjang 5,52 km. Pekerjaan pembangunan mulai dari KM 15.5 hingga KM 21.2 di Kabupaten Pegunungan Bintang.

Tantangan dalam pembangunan jalan perbatasan di Papua adalah kondisi alam yang masih berupa hutan, pegunungan, dan cuaca. Di samping itu ketersediaan material konstruksi juga terbatas di Papua.

“Pekerjaan ini dilakukan secara bertahap mengingat medan yang dilalui sangat berat karena harus melintasi pegunungan terjal, menembus hutan yang sangat sulit untuk para pekerja konstruksi dan mobilisasi alat kerja,” tutur Menteri Basuki. Total pembangunan jalan itu adalah sepanjang 1.098 km

Meskipun kondisinya masih jalan tanah, keberadaan jalan baru ini telah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat perbatasan di Papua.

Waktu tempuh antar pusat ekonomi wilayah yang semula dalam bilangan minggu karena harus berjalan kaki, semakin singkat menjadi hitungan hari karena dapat dilintasi kendaraan. Apabila jalan sudah semakin baik kondisinya, maka waktu tempuh akan semakin singkat dalam hitungan jam.

Jalan ini juga merupakan jalan perintis yang menghubungkan distrik Limarum dengan Kota Oksibil. Beroperasinya ruas jalan ini sangat diharapkan akan memperlancar konektivitas antar pusat ekonomi wilayah sehingga memudahkan transportasi barang dan manusia yang diyakini dapat berdampak pada penurunan harga barang dan jasa. Disamping itu juga memperkuat teritorial perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini.

(Sumber: KemenPUPR)




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News