KOMENTAR

F: Seperti apa bentuk saling mengingatkan dengan suami berkenaan dengan ibadah?

FA: Misalnya shalat tahajjud. Ketika saya bangun lebih dulu, maka saya yang membangunkan suami, begitu juga sebaliknya. Kami juga sama-sama saling mengingatkan bahwa ada yang kami kejar dalam hidup ini. Dulu, bisa dikatakan kami memang lebih mengejar dunia. Tapi sekarang, kami berusaha untuk lebih mengejar akhirat. Karena jika akhiratnya baik, insya Allah dunia akan mengikuti.

F: Apa makanan spesial di bulan Ramadhan maupun Idul Fitri yang harus selalu ada di keluarga?

FA: Makanan spesial di Ramadhan maupun Idul Fitri pasti berbeda dengan hari-hari biasa. Lebih banyak menunya dan beraneka ragam. Makanan wajib yang harus ada selama Ramadhan itu kurma, buah, es kelapa, dan minuman yang hangat-hangat. Karena ini merupakan hadiah atau bentuk penghargaan bagi yang berpuasa.

F: Apakah tahun ini Fairuz menjalankan ibadah puasa Ramadhan?

FA: Saya sebenarnya ingin sekali berpuasa. Tetapi suami bertanya, apa saya yakin untuk berpuasa. Dia bilang kasihan si kecil. Dia juga menjabarkan alasan bahwa Islam memperbolehkan ibu menyusui untuk tidak berpuasa. Ya, saya mengikuti apa kata suami saja.

Bagaimanapun, saya memang ingin memberikan yang terbaik untuk anak dan sekaligus menjadi istri yang patuh pada suami. Termasuk juga suami belum mengizinkan saya diet ketat untuk menurunkan berat badan karena saya masih menyusui. Jangan sampai anak kami nanti jadi kurang nutrisi. Maka saya menurunkan berat badan pascamelahirkan dengan perlahan-lahan.

F: Pulang kampung, apakah menjadi sebuah tradisi di keluarga?

FA: Dalam keluarga saya tidak ada tradisi pulang kampung karena kami semua tinggal di Jakarta. Dari dulu zaman almarhum papa ada, kami sering berkumpul di rumah papa karena papa paling tua. Semenjak papa meninggal, kami kemudian kumpul ke teman mama.

Tapi karena sekarang saya sudah berkeluarga, saya berkunjung ke keluarga suami dulu, baru setelah itu ke keluarga saya. Tahun lalu suami pulang ke Lampung, karena sebenarnya keluarganya di Lampung. Untuk tahun ini belum ada ada rencana pulang kampung. Seandainya jadi pulang ke Lampung, saya pasti ikut.




Memaknai Hakikat Perempuan Hebat dari Sosok Mooryati Soedibyo: Empu Jamu Indonesia hingga Menjadi Wakil Rakyat

Sebelumnya

Mooryati Soedibyo Tutup Usia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Women