Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

PERSELINGKUHAN sulit untuk dimaafkan. Namun, banyak juga wanita yang kemudian mencoba untuk bangkit dan memaafkan, lalu melanjutkan hubungannya. Namun, apakah benar telah memaafkan seutuhnya?

Setulus-tulusnya memaafkan, rasa khawatir dan curiga akan ada di hati yang terdalam. Pertanyaan-pertanyaan; apakah dia akan mengulang kesalahan, apakah dia berbohong lagi, apakah berubah, dan lain-lain kemungkinan tetap menghantui.

Selingkuh bila dilihat dari sudut pandang psikologis merupakan suatu perilaku rumit yang didasari oleh alasan yang berlapis-lapis. Tidak semua yang ketahuan selingkuh langsung kapok saat kepergok, malah semakin lihai berbohong. Namun, tak sedikit juga yang langsung bertobat dan menjadi lebih mesra kepada pasangannya.

Selingkuh sebenarnya adalah pilihan. Anda tidak bisa memaksakan pasangan untuk mengambil suatu langkah, kecuali atas kesadarannya sendiri.

Jika Anda ingin pasangan berubah, biarkan dia mencari tahu apa yang sebenarnya ia inginkan dan mencari tahu permasalahan dalam dirinya, bukan pada diri Anda.

Pakar psikologi klinis dan konseling Jay Kent-Ferraro, Ph.D. mengatakan, yang seharusnya menjadi fokus bukanlah apakah pasangan yang selingkuh bisa berubah, melainkan apa saja faktor yang membuatnya mengkhianati pasangan dan mengapa caranya adalah dengan selingkuh?

Dengan menjawab pertanyaan ini, orang yang selingkuh baru saja menapakkan langkah pertama menuju perubahan.

Ya, mengapa harus dengan cara selingkuh?




Film Horor dan Dampak Psikologisnya terhadap Anak

Sebelumnya

Tidak Mendapat Hak Waris, Ini yang Nanti Diterima Anak Adopsi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Family