Tema HLUN 2025. (Kemensos RI)
Tema HLUN 2025. (Kemensos RI)
KOMENTAR

SETIAP 29 Mei, Indonesia memperingati Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) sebagai bentuk penghormatan terhadap kontribusi para lansia dalam membangun bangsa. Di tahun 2025, HLUN memasuki usia ke-29 dengan tema menyentuh: “Lansia Bahagia, Indonesia Sejahtera” dan subtema kesehatan “Merawat Lansia, Merawat Bangsa”.

Peringatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan pengingat bahwa kesejahteraan bangsa juga diukur dari cara negara memperlakukan generasi lanjut usia. Apresiasi terhadap lansia bermula dari sejarah peran Dr. KRT. Radjiman Wedyodiningrat, yang memimpin sidang BPUPKI pada 29 Mei 1945, menjadi inspirasi penetapan HLUN sebagai simbol penghormatan negara.

Kini, Indonesia tengah menghadapi tantangan besar. Menurut BPS 2024, 12% penduduk Indonesia adalah lansia—angka yang diperkirakan meningkat menjadi 20% pada 2045. Sementara itu, data Kemenkes menunjukkan mayoritas lansia masih mandiri, namun jumlah penderita penyakit tidak menular seperti hipertensi dan diabetes kian meningkat.

Sebagai respons, pemerintah menetapkan Strategi Nasional Kelanjutusiaan melalui Perpres No. 88 Tahun 2021 dan memperkuat kolaborasi sektor lewat Inpres No. 1 Tahun 2017 dalam program GERMAS. Lansia juga menjadi perhatian dalam kebijakan kebencanaan, mengingat mereka adalah kelompok paling rentan.

Dalam semangat mempererat kepedulian, HLUN 2025 digelar dengan pendekatan yang lebih menyentuh. Kampanye seperti #CintaLansia dan #SuratCintaLansia mengajak masyarakat mengungkapkan kasih sayang kepada lansia. Anak-anak hingga komunitas diajak menulis surat cinta sebagai bentuk edukasi dan empati lintas generasi.

Webinar “Merawat dengan Hati, Mengasuh dengan Ilmu” serta pelatihan daring bagi caregiver menjadi bagian dari rangkaian acara yang bertujuan meningkatkan kualitas perawatan lansia. Puncak acara akan digelar pada 26 Juni 2025 di panti lansia, diisi dengan pemeriksaan kesehatan, senam lansia, dan talk show inspiratif.

HLUN 2025 adalah momentum reflektif sekaligus aksi nyata: mengajak seluruh elemen bangsa menciptakan ruang yang ramah dan inklusif bagi lansia. Karena dengan menghargai yang tua, kita sedang membangun masa depan yang lebih manusiawi—penuh cinta, kepedulian, dan martabat.




Indonesia dan Australia Sepakat Lawan Eksploitasi Seksual Anak: Saatnya Kawasan Bergerak Bersama

Sebelumnya

Presiden Prabowo Ungkap 75 Tahun Diplomasi Indonesia–Prancis Terasa Lebih Personal Lewat Sosok Ini

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News