Para tokoh usai pembacaan Janji Publik oleh Lingkar Daerah Belajar (LDB) di Konferensi Pendidikan Indonesia (19/5). (Ist)
Para tokoh usai pembacaan Janji Publik oleh Lingkar Daerah Belajar (LDB) di Konferensi Pendidikan Indonesia (19/5). (Ist)
KOMENTAR

KONFERENSI Pendidikan Indonesia (KPI) 2025 resmi ditutup hari ini dengan pembacaan “Janji Publik” oleh Lingkar Daerah Belajar (LDB), menandai komitmen kolektif baru lintas pemangku kepentingan untuk mewujudkan sistem pendidikan yang inklusif, berkeadilan, adaptif terhadap zaman, dan berpihak pada setiap anak.

Dalam seremoni penutupan yang digelar di Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan pentingnya melanjutkan semangat kolaboratif ke tingkat aksi nyata di daerah dan apa yang sudah dilakukan Jakarta sebagai anggota LDB dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain dan belajar dari daerah lainnya.

Ia juga menyoroti kebijakan afirmatif Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam membuka akses pendidikan bahwa “penyaluran Kartu Jakarta Pintar (KJP) kepada 707.662 siswa dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) kepada 15.791 mahasiswa telah tersalurkan tahun ini.

Dalam dua hari konferensi, ratusan pemangku kepentingan pendidikan dari berbagai daerah termasuk guru, kepala sekolah, pembuat kebijakan, organisasi masyarakat sipil, dunia usaha, serta perwakilan anak dan keluarga turut serta dalam diskusi lintas sektor.

Dengan berakhirnya KPI 2025, semangat kolaborasi ini diharapkan terus tumbuh sebagai gerakan nasional yang menjadikan anak sebagai pusat dari setiap keputusan pendidikan.




SICANTIKS: Langkah Nyata OJK Dukung Ibu-Ibu Tangguh Melek Keuangan Syariah

Sebelumnya

Muhaimin Iskandar Hadiri Pelantikan Paus Leo XIV: Pesan Persaudaraan dan Perdamaian dari Indonesia untuk Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News