Foto bersama dan penyerahan BUTATING kepada seluruh peserta PKM. (Dok. Univ. Binawan)
Foto bersama dan penyerahan BUTATING kepada seluruh peserta PKM. (Dok. Univ. Binawan)
KOMENTAR

DOSEN Universitas Binawan melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) berupa Pemberdayaan Kelompok Wanita Usia Subur (WUS) sebagai Agent of Change Pencegahan Stunting menggunakan BUTATING Buku Pintar Cegah Stunting di Desa Majalaya, Cianjur, Jawa Barat

Saat ini stunting masih menjadi masalah kesehatan masyarakat utama di Indonesia salah satunya di Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak lebih pendek untuk usianya, gejala ini baru tampak setelah anak berusia 2 tahun.

Desa Majalaya merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur. Desa Majalaya saat ini  masih dihadapkan pada persoalan stunting, meskipun data menunjukkan sudah mulai terjadi angka penurunan stunting, namun secara nasional Desa Majalaya, Cikalongkulon, masih menjadi  lokus stunting.

Sebagai Upaya Implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dan membantu program pemerintah dalam rangka penurunan stunting, pada hari Senin, 29 Juli 2024 dosen Universitas Binawan di bawah koordinasi Dr. Maryuni, Amd.Keb, SKM, MKM selaku Dosen sekaligus Direktur Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama Universitas Binawan melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat berupa Pemberdayaan Kelompok Wanita Usia Subur (WUS) sebagai Agent of Change Pencegahan Stunting menggunakan BUTATING Buku Pintar Cegah Stunting di Desa Majalaya, Cianjur, Jawa Barat.

Sambutan oleh Ketua Tim Pengabdi

Kegiatan pengabdian masyarakat ini berfokus pada upaya promosi dan pemberdayaan pencegahan stunting langsung kepada sasaran primer yaitu kepada Wanita Usia Subur (WUS), yang terdiri dari remaja, kelompok ibu yang mempersiapkan kehamilan, ibu hamil dan ibu menyusui yang berjumlah sekitar 60 orang. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini langsung tepat sasaran, sehingga dharapkan mampu mempercepat program pemerintah dalam upaya penurunan stunting serta dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) ketiga yaitu mewujudkan kehidupan sehat dan sejahtera salah satunya melalui edukasi gizi masyarakat.

Dr. Maryuni dalam sambutannya di depan perwakilan pemerintah desa Majalaya yang terdiri dari Sekertaris Desa, Bidan Desa, Ketua Penggerak PKK, Kader Kesehatan dan seluruh peserta pengabdian masyarakat, menyampaikan bahwa stunting adalah masalah serius yang berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak-anak kita. Stunting tidak hanya mempengaruhi tinggi badan anak, tetapi juga perkembangan otak dan kemampuan belajar mereka. Oleh karena itu, pencegahan stunting sangat penting karena dalam jangka panjang stunting juga bisa berdampak terhadap masa depan anak, produktfitas kerja dan berdampak terhadap ekonomi.

Pemerintah desa Majalaya yang diwakili oleh Bapak Sekertaris Desa Jajat Sudrajat, menyambut baik kegiatan pengabdian masyarakat ini. Dalam sambutannya beliau menyampaikan ucapan terima kasih kepada dosen-dosen Universitas Binawan, atas kepeduliannya yang terus menerus membantu pemerintah desa Majalaya dan warganya, melalui berbagai edukasi dan penyuluhan dalam rangka pencegahan stunting.

Setelah kegiatan sambutan kedua belah pihak, selanjutnya tim pengabdi menyerahkan secara simbolis BUTATING Buku Pintar Cegah Stunting, yang telah dikembangkan dan disusun oleh tim pengabdi sebagai sarana edukasi mandiri yang nantinya akan diserahkan kepada seluruh peserta pengabdian masyarakat.

Penyerahan secara simbolis BUTATING Buku Pintar Cegah Stunting

Kegiatan selanjutnya yaitu berupa penyuluhan atau edukasi yang disampaikan oleh ketua Pengabdi yaitu Dr.  Maryuni. Tujuan penyuluhan  ini dalam rangka peningkatan pengetahuan WUS di Desa Majalaya dalam pencegahan stunting. Kegiatan pengabdian masyarakat ini berkaitan dengan Indikator Kinerja Utama 5 (IKU 5) perguruan tinggi yaitu hasil kerja dosen yang digunakan oleh Masyarakat.

Penyuluhan Pencegahan Stunting menggunakan BUTATING

Selain bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan WUS dalam pencegahan Stunting, kegiatan pengabdian masyarakat ini juga memfokuskan pada aspek peningkatan Praktek dan Ketrampilan WUS dalam pencegahan stunting melalui  demontrasi pengolahan dan penyusunan menu gizi seimbang pra konsepsi, masa kehamilan dan masa menyusui, sehingga diharapkan setiap peserta mampu mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari. Demontrasi pengelohan dan penyusunan menu gizi seimbang ini dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya lokal yang ada di desa Majalaya, seperti sayur-sayuran, lauk pauk dan buah-buahan yang ada di wialyah setempat akan tetapi mempunyai nilai gizi yang tinggi.

Demonstrasi Pengolahan Menu gizi Seimbang menggunakan bahan pangan lokal

Kegiatan pengabdian masyarakat ini juga melibatkan anggota dari berbagai disiplin ilmu antara lain Kebidanan dan Kesejahteraan Sosial.  Selain itu kegiatan pengabdian masyarakat ini melibatkan mahasiswa sebagai bentuk implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Anggota tim pengabdian masyarakat antara lain Hastin Trustisari, M.Si.,A.Ks dari Program Studi Kesejahteraan Sosial, Lutfi Handayani, S.ST., M.Keb dari Program Studi Kebidanan dan anggota mahasiswa terdiri dari Annisa Sabina Febriyana dan Nadia Putri Yolanda dari program Studi Sarjana bidan, serta Siti Nurjanah dari Prodi Kesejahteraan Sosial.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan kegiatan pembelajaran di luar kelas yang dapat memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa. Target pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dalam kegiatan pengabdian Masyarakat ini yaitu IKU 2: mahasiswa berkegiatan di luar kampus, melalui aktivitas pelaksanaan pengabdian masyarakat yang dilakukan dan IKU 5: hasil kerja dosen yang digunakan oleh Masyarakat.

Foto Bersama dan penyerahan Menu gizi Seimbang oleh tim Pengabdi

Kegiatan pengabdian masyarakat ini diakhiri dengan foto bersama tim pengabdi dan seluruh peserta pengabdian masyarakat, serta pembagian BUTATING.

Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini tim pengabdi menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang telah memberikan pendanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini melalui hibah Skema Pengabdian Masyarakat Pemula (PMP) tahun 2024 dan Universitas Binawan yang telah mendukung kegiatan Pengabdian Masyarakat ini.

 




Kolintang Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO: Menteri Fadli Zon Dorong Kolaborasi Majukan Budaya Bangsa

Sebelumnya

bank bjb Relokasi dan Resmikan Kantor KCP Sudirman Bogor untuk Tingkatkan Pelayanan Nasabah

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News