Zakat salah satu potensi ekonomi umat Islam/Net.
Zakat salah satu potensi ekonomi umat Islam/Net.
KOMENTAR

KEMENTERIAN Agama bersinergi dengan Bank Indonesia (BI) dalam mengoptimalkan gerakan zakat dan wakaf. Hal ini dibahas dalam Focus Group Discussion (FGD) Pembahasan Program Kerja Sama BI dengan Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Kemenag di Bandung, baru-baru ini.

FGD tersebut merupakan tindak lanjut dari kolaborasi sebelumnya antara Kemenag dan BI, yang membahas literasi dan pendidikan zakat serta wakaf dalam konteks inklusi ekonomi syariah di tahun 2024.

Dalam pertemuan ini, dihasilkan tujuh kesepakatan berupa kolaborasi pengembangan digitalisasi keuangan sosial syariah, pelaksanaan International Conference on Zakat and Wakaf pada Indonesia Sharia Economic Festival 2024, peningkatan kompetensi sumber daya manusia dalam pengelolaan zakat dan wakaf, joint research mengenai literasi zakat dan wakaf, penguatan tata kelola zakat dan wakaf, edukasi dan literasi zakat dan wakaf, serta program pendayagunaan zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya serta pengembangan perwakafan.

Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag Waryono Abdul Ghafur menjelaskan bahwa tujuan dari kerja sama ini adalah untuk mengentaskan angka kemiskinan dan fakir miskin ekstrem, serta memastikan dampak zakat dan wakaf dapat dirasakan secara nyata di Indonesia.

"Perlu kolaborasi dan koordinasi antara Kemenag dan BI supaya ada gerakan zakat wakaf yang sama pada satu tujuan yang ditentukan (bersama)," kata Waryono, dikutip dari laman resmi Kemenag RI.

Sementara itu, Direktur Departemen Ekonomi Keuangan Syariah BI Dadang Muljawan menekankan perlunya sinkronisasi frekuensi lintas Kemenag dan BI untuk mencapai ekonomi syariah yang efektif, signifikan, dan berdampak.

"Kerja sama proyek yang bersifat strategis seperti transformasi zakat wakaf memerlukan penyusunan fungsi. Transformasi adalah struktur mengikuti fungsi regulasi, ini perlu transformasi demi terwujudnya kemajuan zakat dan wakaf," tutup Dadang.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News