Pengungsi mencari tempat lain untuk mengungsi setelah Al-Maghazi dihujani bom/Al Jazeera
Pengungsi mencari tempat lain untuk mengungsi setelah Al-Maghazi dihujani bom/Al Jazeera
KOMENTAR

KEMENTERIAN Kesehatan Palestina melaporkan sedikitnya 70 orang meninggal dunia akibat serangan udara Israel ke kamp pengungsi Al-Maghazi di Gaza pada Minggu (24/12).

Dilansir Anadolu, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Ashraf al-Qudra menyebut serangan itu sebagai “pembantaian” mengingat kamp pengungsi merupakan blok permukiman yang padat penduduk.

Serangan tersebut menambah lagi korban jiwa dan kerusakan di wilayah Gaza. Separuh permukiman di wilayah pesisir itu hancur berantakan. Hampir dua juta orang mengungsi di wilayah padat penduduk sehingga mengalami krisis makanan dan air bersih.

Sejak serangan militer Israel ke Gaza yang diklaim sebagai tindakan balasan atas serangan Hamas 7 Oktober, setidaknya sudah 20.424 warga Palestina meninggal dunia dan 54.036 warga lainnya terluka, dengan mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak.

Sementara itu kantor berita Palestina Wafa menyiarkan pernyataan Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Minggu (24/12) terkait serangan militer Israel ke Palestina. Menurutnya, serangan itu tidak pandang bulu karena menghantam umat Islam maupun umat Kristen di Palestina.

Presiden Abbas menyebut serangan Israel sebagai “nakba” yang berarti bencana. Tak hanya menyasar warga muslim Palestina dengan menghancurkan masjid, sekolah, serta rumah sakit, pasukan Israel juga mengebom Pusat Kebudayaan Ortodoks, Aula Gereja Ortodoks Yunani, dan Gereja Keluarga Kudus.

Presiden Abbas menegaskan bahwa rakyat Palestina akan berjuang tanpa henti untuk mewujudkan negara yang Merdeka, mandiri, dan berdaulat.




Lebih dari 200 Rumah Rusak, Pemerintah Kabupaten Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi Selama 14 Hari

Sebelumnya

Miliki Lebih dari 68 Dapur Umum, World Central Kitchen Kembali Beroperasi di Gaza PascaSerangan Israel yang Membunuh 7 Pekerja

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News