104 negara laporkan kenaikan kasus COVID-19/Freepik
104 negara laporkan kenaikan kasus COVID-19/Freepik
KOMENTAR

KETUA Satgas COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Prof. Dr. dr. Erlina Burhan, Sp.P(K) mengimbau masyarakat memperketat protokol kesehatan untuk langkah antisipasi lonjakan kasus COVID-19.

Penelusuran Farah.id menunjukkan bahwa peningkatan jumlah kasus COVID-19 dengan varian EG.5, HK.3, dan BA.2.86 telah terjadi banyak negara di dunia, termasuk dua negara tetangga yaitu Malaysia dan Singapura.

Diketahui bahwa 104 negara melaporkan peningkatan angka kasus COVID-19 dan 43 negara melaporkan angka kematian. Laporan kenaikan angka kasus harian secara global ini terhitung sejak 23 Oktober hingga 19 November 2023.

Karena itulah protokol kesehatan terutama mengenakan masker dan menghindari kerumunan menjadi penting untuk mengantipasi meluasnya penularan varian-varian tersebut.

“Kami melihat pelaksanaan protokol kesehatan, terutama memakai masker mulai kendor, melirik kondisi dan lonjakan kasus di Singapura dan Malaysia bahkan di Indonesia, kami dari PB IDI mengimbau mulailah kembali memakai masker bila bergejala batuk, pilek, dan bersin,” ujar. Prof. Erina dalam diskusi daring yang digelar Rabu (6/12).

Di Malaysia, tercatat bahwa 927 kasus di awal Oktober meningkat menjadi hampir 4000 kasus pada bulan November. Sedangkan di Singapura, tercatat 22 ribu kasus varian Omicron EG.5 dan HK 3 yang mendominasi total kasus pada Oktober-November.

Menurut Prof. Erlina, meningkatnya angka kasus tersebut dikarenakan banyak warga Malaysia dan Singapura melakukan perjalanan di bulan November pada momen liburan akhir tahun, termasuk menggelar acara kumpul bersama.

“Data juga menunjukkan bahwa antibodi masyarakat telah menurun, karena memang secara teori setelah enam bulan atau 12 bulan akan terjadi penurunan antibody,” papar Prof. Erlina.




Miliki Lebih dari 68 Dapur Umum, World Central Kitchen Kembali Beroperasi di Gaza PascaSerangan Israel yang Membunuh 7 Pekerja

Sebelumnya

Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News