Nina Septiana, owner brand fesyen Nina Nugroho, menunjukkan koleksi terbarunya bertema Kai.ros, di booth A51 Cendrawasih 1, JCC, di ajang IN2MF 2024, Jumat (27/10)/Agung Hadiawan
Nina Septiana, owner brand fesyen Nina Nugroho, menunjukkan koleksi terbarunya bertema Kai.ros, di booth A51 Cendrawasih 1, JCC, di ajang IN2MF 2024, Jumat (27/10)/Agung Hadiawan
KOMENTAR

NINA NUGROHO berkomitmen untuk selalu mengedepankan sustainable fashion dalam setiap karya-karyanya. Hal ini ditunjukkan dalam koleksi baru yang ditampilkan di ajang Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF) 2023, di Plenary Hall JCC, Jumat (27/10).

Bertema Kai.ros, yang dalam bahasa Yunani berarti momen yang sempurna, halus, dan krusial, Nina Nugroho menganggap ini adalah waktu dan tempat yang tepat dan cepat, yang menciptakan suasana tepat untuk bertindak, berkata-kata, atau bergerak. Kai.ros menggambarkan sebuah kesempatan untuk mencapai sesuatu yang diinginkan.

Koleksi Nina Nugroho melenggang di panggung IN2MF 2024, JCC, Jumat (27/10)/Agung Hadiawan

Busana ini dibuat dalam delapan koleksi yang ramah lingkungan, karena dibuat dengan menggunakan bahan utama batik tenun seseh, Solo. Di mana, selembar kain tenun seseh tercipta dari limbah benanmg tenmun yang disatukan kembali. Proses penyatuannya yang semula tidak memiliki arti apa-apa ini kemudian diberi nama tenun seseh.

Untuk produksinya, Nina Nugroho melibatkan penenun UKM perempuan dari Solo. Dari situ, lahirlah berbagai lembaran tenun seseh nan cantik dengan berbagai motif batik yang tentunya bernilai jual tinggi.

Salah satu koleksi Kai.ros yang terbuat dari limbah benang tenun/Agung Hadiawan

“Seseh artinya mengumpulkan. Kehadiran tenin ini merupakan aksi nyata Nina Nugroho dalam mengembangkan sustainable modest fashion, sebagaimana tema IN2MF kali ini,” ujar Nina Septiana, owner Nina Nugroho, ditemui usai sesi fashion show di panggung IN2MF, Plenary Hall JCC, Jumat (27/10).

Batik Tenun Seseh merupakan hasil sebuah inovasi yang luar biasa. Jika selama ini kain tenun dari Solo indentik dengan motif yang senada, kali ini inovasinya lebih kepada warna. Karena menurut Nina, sangat sulit menemukan limbah benang tenun dengan warna senada, sehingga hasil tenun seseh memiliki gradasi warna unik yang tidak akan ditemukan di mana pun.

Seluruh koleksi Kai.ros by Nina Nugroho yang terbuat dari Batik Tenun Seseh dari Solo/Agung Hadiawan

Diwakili pula oleh warga hijau dan berbagai motif bunga. Hijau berarti sebuah kelembutan dan bunga melambangkan seorang perempuan yang tidak bisa lepas dari sebuah keindahan, wangi, dan kecantikan.

Koleksi Kai.ros ini juga melambangkan keberdayaan seorang perempuan. Hal ini tersirat dari pilihan warna dan material yang digunakan, seperti merah keoranyean yang melambangkan kekuatan seorang perempuan, tangguh, terbiasa berjibaku dengan rutinitas multiperannya, sejak matahari terbit hingga tenggelam.

Nina Nugroho tidak lupa menggunakan detil piping, pleats, dan double manset (wudhu friendly) dalam koleksinya kali ini, sebagai sebuah ciri khas. Detil ini memberi kesan kekuatan dan ketegasan seorang perempuan pada busana kerja Muslimah professional bagi para pengguna sejatinya.




Why We Love Natasha Wilona, Modis dengan Gaya Feminin yang Elegan

Sebelumnya

Lengkapi Seri Calm Down, Somethinc Luncurkan Calm Down Gentle Micellar Water untuk Pemilik Kulit Sensitif

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga