Dian Satrowardoyo, selaku perwakilan dari Yayasan Dian Satrowardoyo, ikut mendukung perempuan Indonesia untuk hebat di segala bidang, salah satunya teknologi/Net
Dian Satrowardoyo, selaku perwakilan dari Yayasan Dian Satrowardoyo, ikut mendukung perempuan Indonesia untuk hebat di segala bidang, salah satunya teknologi/Net
KOMENTAR

PEREMPUAN Inovasi menyatakan komitmennya untuk menghilangkan bias gender dan mendorong inovasi perempuan di bidang Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) untuk mencapai Tujuan Keberlanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) 2030 melalui kontribusi 1 juta talenta digital profesional.

STEM merupakan salah satu prasyarat untuk melakukan inovasi di berbagai bidang kehidupan. Hal yang sebenarnya merupakan tujuan bersama ini, sayangnya belum dapat tercapai jika sumber daya yang ada tidak siap untuk mendorong inovasi. Adapun salah satu sumber daya yang dimiliki oleh Indonesia sebesar 133,54 juta jiwa atau 49,42 persen dari total penduduk Indonesia.

Dari jumlah itu, tingkat partisipasi perempuan di bidang STEM tidak sepesat digitalisasi di Indonesia. Boston Consulting Group (2020) melaporkan, hanya sekitar 22% dari perempuan bekerja di bidang teknologi. Stereotip gender yang berhubungan dengan kemampuan dan minat dapat menghambat perkembangan karier perempuan di bidang ini. 

Untuk itulah, program Perempuan Inovasi diluncurkan. Para peserta akan menerima pelatihan keterampilan digital sesuai minat mereka, seperti pengembangan web dan game, desain UI/UX, dan manajemen produk, yang difasilitasi oleh mentor industri yang memiliki pengalaman profesional di bidangnya. Selain itu, peserta berkesempatan mengembangkan produk digital sebagai portofolio mereka.

“Melalui program ini, peserta akan diajarkan keterampilan abad ke-21 yang didasarkan pada kerangka kerja 12 Core Life Skills dari UNICEF dan mengacu pada Profil Pelajar Pancasila dari Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi,” kata Amanda Simandjuntak, Co-founder & CEO Markoding.

Dalam perjalanannya, Perempuan Inovasi berupaya untuk membantu para perempuan Indonesia mengembangkan potensinya melalui berbagai program kolaborasi dan pelatihan di bidang teknologi digital, kewirausahaan sosial, lingkungan, dan literasi.

Misi program ini adalah membangun generasi perempuan Indonesia yang berdaya, berinovasi, berkontribusi, dan berdampak bagi bangsa melalui kontribusi 1 juta talenta digital dari kebutuhan jumlah talenta digital di Indonesia sebesar 9 juta jiwa pada tahun 2030 (World Bank, 2019).

Sejak diluncurkannya program Perempuan Inovasi di tahun 2021, peminat program Perempuan Inovasi terus meningkat. Di tahun 2023, terdapat lebih dari 16 ribu peserta terdaftar dalam program.

“Program Perempuan Inovasi, merupakan salah satu upaya nyata dalam mengubah persepsi bias gender dan memulai langkah inovasi bagi para perempuan sebagai sosok penggerak masyarakat, pendidik, dan sociopreneur,” ungkap Tri Mumpuni, Dewan Pengarah Dadan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Tahapan program Perempuan Inovasi 2023 akan segera memasuki periode tech bootcamp (Oktober 2023 - Februari 2024) dan puncak acara dilaksanakan pada Demo Day di Maret 2024. Keseluruhan program juga didukung oleh Markoding, Yayasan Dian Sastrowardoyo, dan Magnifique Indonesia.

Selain teknologi digital, ke depannya, program Perempuan Inovasi juga akan mengembangkan kolaborasi dan pelatihan di bidang kewirausahaan sosial, lingkungan dan literasi  pendidikan yang dibutuhkan pada abad ke-21.

Program terbuka untuk perempuan minimal berusia 12 tahun, yang duduk di bangku pendidikan SMP, SMA/SMK sederajat, mahasiswa, profesional, atau yang sedang mencari pekerjaan. Peserta harus memiliki akses internet dan laptop atau komputer sekaligus berkomitmen untuk mengikuti program hingga selesai.




Universitas Mercu Buana Sumbang Dua Sumur Resapan di Masjid At Tabayyun

Sebelumnya

Didukung Jago Syariah, Halal Fair 2024 Siap Melejitkan Pasar Produk Halal Yogyakarta

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel C&E