Salah satu performance tim marawis dari SMPIT Thoriq Bin Ziyad boarding school, Bekasi/Farah.id
Salah satu performance tim marawis dari SMPIT Thoriq Bin Ziyad boarding school, Bekasi/Farah.id
KOMENTAR

LOMBA festival marawis digelar dalam rangkaian kegiatan Islamic Book Fair (IBF) 2023, di Istora Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (21/9). 

Peserta yang ikut merupakan sekolah atau pondok pesantren bagian dari jaringan IBF seluruh Indonesia.

Berjumlah 25 tim akan menunjukan kemampuannya dalam seni musik "band tepuk" dengan perkusi sebagai alat musik utamanya itu. 

Musik ini merupakan kolaborasi antara kesenian Timur Tengah dan Betawi, dan memiliki unsur keagamaan yang kental. Itu tercermin dari berbagai lirik lagu yang dibawakan yang merupakan pujian dan kecintaan kepada Sang Pencipta.

Pantauan Farah.id di lokasi, peserta yang telah tampil sebanyak tiga kelompok atau tim. Diantaranya, tim marawis dari SMPIT Thoriq Bin Ziyad boarding school, Bekasi.  

Satu tim terdiri dari 8 hingga 10 orang. Masing-masing personil memiliki tugas berbeda-beda. 

"Rata-rata peserta berusia remaja antara 13- 18 tahun," kata penanggung jawab festival marawis nasional, Ade Farid Hasyim kepada Farah.id di lokasi, Kamis (21/9). 

Tim Marawais ini menunjukan performance terbaiknya di hadapan ribuan pengunjung pameran buku terbesar se Asia Tenggara tersebut untuk memenangkan perlombaan. 

"Dari 80 peserta yang mendaftar secara online kita dapatkan hanya 25 kelompok dinyatakan lolos ke babak final," ujarnya. 

Setelah itu, lanjutnya, akan disaring lagi hingga mengkerucut menjadi enam (6) kelompok yang nantinya dinyatakan menang pada babak final untuk mendapatkan hadiah piala dan uang binaan dari Bank Syariah Indonesia.

 

 




Bintang Puspayoga: Angka Perkawinan Anak Menurun dalam Tiga Tahun Terakhir

Sebelumnya

Lebih dari 200 Rumah Rusak, Pemerintah Kabupaten Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi Selama 14 Hari

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News