Peserta diwajibkan berbaring hingga 463 jam. Selama berbaring, peserta dipersilahkan untuk membaca buku, bermain ponsel, dan melakukan aktivitas lainnya/Net
Peserta diwajibkan berbaring hingga 463 jam. Selama berbaring, peserta dipersilahkan untuk membaca buku, bermain ponsel, dan melakukan aktivitas lainnya/Net
KOMENTAR

PERLOMBAAN unik baru saja diselenggarakan di Montenegro. Sebagai bentuk sindiran untuk kaum rebahan, negara tersebut menggelar lomba ‘jadi warga negara paling malas’. Syaratnya, peserta lomba diwajibkan berbaring selama 463 jam (kurang lebih 20 hari) dan yang berdiri akan dinyatakan kalah.

Lomba berakhir pada 8 September lalu dan diikuti oleh 21 warga yang sedang menikmati liburan di sebuah resor. Dari 21 peserta, ada tujuh warga yang menyatakan tekadnya untuk terus melanjutkan dan memecahkan rekor baru.

Ya, kontes serupa pernah diselenggarakan pada 2021 di desa resor Brezna. Kala itu, peserta harus menaklukkan waktu selama 117 jam (hampir lima hari).

Penyelenggara dan pemilik resor Radonia Blagojevic menjelaskan, kontes ini pertama kali diselenggarakan di negara kecil Adriatik, sekitar 12 tahun lalu, untuk mengejek mitos popular yang menyebut bahwa orang Montenegro adalah orang yang malas.

Kontes ini juga memiliki peraturan, bahwa yang berdiri atau duduk dianggap sebagai pelanggaran dan dapat langsung didiskualifikasi. Namun, kontestan memiliki waktu 10 menit setiap 8 jam sekali untuk pergi ke toilet.

Selama berbaring, peserta dipersilahkan membaca atau menggunakan ponsel dan gadget lainnya.

Menurut juara 2021 Dubravka Aksic (38), selama mengikuti kontes dirinya merasa baik-baik saja, tanpa adanya gangguan kesehatan yang berarti. Apalagi, panitia benar-benar menyiapkan segala kebutuhan peserta, seolah mereka dimanjakan.

Hal senada disampaikan kontestan pertama dari kota Mojkovac di utara Filip Knezevic. Ia memiliki semua yang dibutuhkan. Panitia sungguh luar biasa dan waktu berlalu dengan begitu cepat. Dengan keyakinan ini, Filip percaya akan menjadi pemenang dan membawa hadiah sebesar Rp16 juta.




Bali Tawarkan Pariwisata Baru Kolaborasi Seni, Budaya, dan Inovasi

Sebelumnya

Festival Balon Udara 2024 di Wonosobo, Suguhkan Langit Cappadocia Khas Indonesia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Horizon