Bus sekolah direhab jadi tempat tinggal/Net
Bus sekolah direhab jadi tempat tinggal/Net
KOMENTAR

TIGA TAHUN menempati bus sekolah yang disulap jadi rumah tempat tinggal, pasangan asal Kanada Emilie Herbert dan Matt Rogne jadi perbincangan publik. 
 
Memiliki tempat tinggal idaman untuk terlindung dari panas dan air hujan dari atap serta ruangan yang nyaman rupanya tak harus berbentuk ruangan. Dengan kreativitas bus sekolah bekas diubah menjadi tempat tinggal.

Dilansir dari Dailymail, bermula dari tagihan membengkak pasangan ini harus bekerja keras mengumpulkan uang demi bertahan 

Hingga Emilie dan Matt tanpa sengaja menonton video di YouTube berisi pasangan yang merenovasi bus sekolah tahun 1993 silam. Mereka pun bahkan bisa berkeliling dunia.

Mendapat ide dan inspirasi, Emilie dan Matt mengikuti untuk memilih jalan nekat yakni melakukan hal serupa.

"Kisah mereka tampak seperti mimpi indah, dan kami mulai membayangkan jenis bus yang akan kami peroleh dan tujuan yang akan kami jelajahi hari itu," kata Emilie.

Di bulan Agustus 2019, pasangan ini benar-benar membeli bus sekolah seharga USD5.500 atau sekitar Rp 83 juta. Renovasi dilakukan, terutama saat pandemi Covid melanda, mereka jadi lebih fokus membuat rumah.

Total biaya yang dihabiskan untuk menyulap bus sekolah menjadi sebuah rumah sampai menelan USD65.000 atau sekitar Rp 989 juta! Meskipun begitu, Emilie dan Matt sepertinya sangat puas.

Walau bagian dalam tidak begitu luas, setidaknya masih sangat nyaman untuk ditempati.

"Luas dalamnya hanya sekitar 300 kaki persegi sehingga mirip dengan apartemen kecil atau satu ruangan besar!Ruangannya kecil, kami tetap membuatnya berfungsi dan hidup dengan nyaman," ujarnya.

Kini, mereka sudah tiga tahun lamanya menempati 'rumah' di dalam bus sekolah. Berkat keputusan ini, mereka bisa memangkas biaya bulanan yang sebelumnya berkisar USD6.000 dollar menjadi USD3.000 dollar.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News