Jembatan Chenab ini didapuk sebagai jembatan tertinggi di dunia, dengan ketinggian 359 meter di atas permukaan sungai Chenab. Tingginya bahkan melebihi Menara Eiffel/Net
Jembatan Chenab ini didapuk sebagai jembatan tertinggi di dunia, dengan ketinggian 359 meter di atas permukaan sungai Chenab. Tingginya bahkan melebihi Menara Eiffel/Net
KOMENTAR

INDIA baru memperkenalkan jembatan kereta api (KA) Chenab di Kashmir. Jembatan itu didapuk sebagai jembatan KA tertinggi di dunia yang dibangun membentang di atas Sungai Chenab pada ketinggian 359 meter di atas permukaan sungai. Jembatan lengkung baja dan beton ini terletak antara Bakkal dan Kauri di distrik Reasi Divisi Jammu Jammu dan Kashmir.

Jembatan ini akan mendominasi Sungai Chenab dengan panjang 1.315 meter. Dibangun dengan biaya sebesar 168juta dollar Amerika dan lebih tinggi 35 meter dari Menari Eiffel, Prancis.

Pemerintah Partai Bharatiya Janata (BJP), yang berkuasa saat ini, menganggap jembatan tersebut penting untuk membawa pembangunan lebih lanjut ke wilayah yang berada di bawah langsung pemerintahan federal.

Bahkan, Menteri Perkeretaapian India Ashwini Vaishnaw menyebutnya sebagai proyek strategis yang menghubungkan Jammu dan Kashmir melalui jalur kereta api. Ini adalah salah satu tantangan teknik terberat di dunia.

Namun, tidak bagi warga setempat. Mereka justru khawatir akan lebih banyak orang asing yang datang ke wilayah yang secara ekologis sangat rapuh.

Sejauh ini, pencabutan Pasal 370 pada 2019, memberikan status konstitusional khusus untuk wilayah tersebut dan langkah-langkah lain oleh pemerintah BJP, terlalu memberikan banyak hak kepada nonpenduduk setempat untuk memulai bisnis dan membeli properti di Kashmir. Padahal, hak-hak itu dulunya hanya diperuntukkan bagi penduduk lokal.

Menurut catatan resmi, ada 185 pendatang yang telah membeli tanah dan 1.559 perusahaan telah berinvestasi di wilayah ini.

“Infrastruktur ini mengurangi jarak fisik, tetapi tidak mengurangi deficit kepercayaan dan perasaan tertindas,” ucap analis politik Sheikh Showkat Hussain, seperti dilansir DW.




Lebih dari 200 Rumah Rusak, Pemerintah Kabupaten Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi Selama 14 Hari

Sebelumnya

Miliki Lebih dari 68 Dapur Umum, World Central Kitchen Kembali Beroperasi di Gaza PascaSerangan Israel yang Membunuh 7 Pekerja

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News