Ilustrasi Candi Borobudur/net
Ilustrasi Candi Borobudur/net
KOMENTAR

BANYAK cara dilakukan pemerintah untuk memperkenalkan Candi Borobudur sebagai tujuan wisata spiritual. Salah satunya dengan famtrip Spiritual Tourism Candi Borobudur yang melibatakan inbound tour operator

"Khususnya dari Thailand dan negara Asia berbasis Buddhist, komunitas Buddhist, spiritual leader, maupun spiritual enthusiast yang tumbuh pesat pascapandemI," kata  Direktur Pemasaran, Pelayanan dan Pengembangan TWC, Hetty Herawati.

Dia menjelaskan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC), mendukung kegiatan ini. TWC sendiri notabene juga merupakan BUMN yang diamanatkan oleh pemerintah menggarap bisnis pengelolaan destinasi wisata candi dan bangunan bersejarah lainnya.

"PT TWC selaku pengelola destinasi Taman Wisata Candi Borobudur sangat antusias melaksanakan acara Famtrip berbasis Spiritual Tourism ini," ujarnya.

Kegiatan tersebut, menurut Hetty,  digagas oleh PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Injourney), yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang aviasi dan pariwisata.

Program Famtrip Spiritual Tourism, ini dinilainya bisa dimanfaatkan sebagai pintu masuk baru dalam mendatangkan wisatawan ke destinasi pariwisata yang berada dalam pengelolaan TWC.

Kawasan wisata Borobudur, Hetty menjelaskan, diyakini memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata pilgrim (wisata agama) dunia, sejalan dengan posisinya sebagai candi Buddha terbesar di dunia, dengan nilai sejarah dan spiritual yang luar biasa.

"Nilai-nilai universal tentang kebajikan dan filosofi kehidupan yang terukir dalam relief dan arsitektur Candi Borobudur tidak hanya relevan untuk umat Buddha, namun juga untuk semua wisatawan yang mencari pengalaman spiritual sekaligus budaya," tutur Hetty.

Dikatakan Hetty, kegiatan famtrip ini diharapkan dapat membangun kerja sama yang berkelanjutan dengan inbound tour operator dalam mengembangkan paket pilgrim tour mancanegara.

Selain itu, juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan berbasis spiritual dan budaya, sekaligus mendorong akselerasi pertumbuhan ekosistem pariwisata di Kawasan DPSP Borobudur secara luas.

Sebagai informasi, rencananya hingga akhir tahun 2023 ini bakal digelar lagi 10 kali Famtrip, dengan penyelenggaraan pertama telah dilakukan di Candi Borobudur pada tanggal 8 sampai 11 Agustus 2023 lalu.

Para peserta Famtrip terdiri oleh Bhante dari Thailand, inbound tour operator dari Thailand, dan tour operator dari Indonesia.

Adapun rangkaian kegiatan ini berbagi pengalaman spiritual, meditasi, pengalaman budaya serta kuliner khas daerah dalam kemasan story telling tematik.  




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News