Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

SEBUAH penelitian mengungkap anak yang tinggal di daerah dengan tingkat polusi yang cukup tinggi dan sedikit memiliki ruang hijau, 62 persen berisiko lebih tinggi terkena attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).

Menurut NHS UK, ADHD adalah suatu gangguan mental yang ditandai dengan perilaku impulsif dan hiperaktif. ADHD merupakan gangguan perkembangan saraf yang kompleks, dapat mempersulit anak-anak dan remaja. Gangguan mental ini membuat anak sulit berkonsentrasi, seperti misalnya kesulitan menerima pelajaran, dan cenderung lebih banyak mengalami cedera.

ADHD ditemukan pada 5 sampai 10% anak dan dapat disebabkan oleh racun dari lingkungan yang tercemar, seperti polusi udara. Hingga saat ini, penyebab utama ADHD memang belum diketahui, tetapi diduga dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan.

Dari faktor genetik misalnya kelahiran prematur atau gangguan fungsi dan struktur otak (ketidakseimbangan kimiawi otak, kerusakan/cedera). Sedangkan faktor lingkungan dipengaruhi oleh paparan racun dari lingkungan (seperti paparan timah, timbal, asap rokok, polusi udara). Bisa juga karena kerusakan otak dalam kandungan yang disebabkan ibu hamil yang mengonsumsi alkohol, narkoba, dan neurotaksin).

Mengapa polusi udara bisa menyebabkan ADHD?

Polusi udara mengandung partikel kecil seukuran 2,5 mikrometer yang dapat dengan mudah masuk ke dalam jaringan otak untuk kemudian memicu ADHD.

Inilah mengapa kemudian sebuah riset menunjukkan bahwa anak-anak yang tinggal di daerah berpolusi tinggi dan minim ruang hijau berisiko 62% lebih tinggi terkena ADHD.

Yang menakutkan adalah paparan polusi dalam jangka panjang bisa menjadi silent killer of brain. Pembunuh otak secara diam-diam ini bisa berakibat fatal pada lansia, yaitu meningkatkan prevalensi risiko demensia hingga 75%, percepatan penurunan kemampuan kognitif, dan mempercepat depresi.

Karenanya, jangan lengah. Tetap waspada pada polusi udara. Kenakan masker adalah cara paling efektif menangkal polusi. Lindungi diri dan ikut terlibat aktif dalam upaya menurunkan polusi udara. Jadi, jangan hanya bisa protes, ya!




Kenali Ciri-Ciri Nyamuk Aedes Aegypti yang Jadi Penyebab Demam Berdarah

Sebelumnya

Cara Tepat Merawat Luka Bakar untuk Mencegah Infeksi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health