Kerjasama MES dan KBRI Kairo perkuat ekspor produk halal Indonesia ke Mesir/Net
Kerjasama MES dan KBRI Kairo perkuat ekspor produk halal Indonesia ke Mesir/Net
KOMENTAR

BANK Indonesia memproyeksikan sector Halal Value Chain (HVC) di dalam negeri, yaitu pertanian, makanan dan minuman halal, fesyen muslim, serta pariwisata ramah muslim tumbuh sebesar 4,5 hingga 5,3 persen pada tahun ini. HVC tersebut diprediksi mampu menopang lebih dari 25 persen ekonomi nasional, salah satunya melalui aktivitas ekspor ke sejumlah negara potensial seperti Mesir.

Sebenarnya, sudah sejak 2020 produk makanan dan minuman halal Indonesia diperkenalkan ke pasar Mesir. Kala itu, Indonesia mengikuti rangkaian kegiatan Halal Industries Summit 2020 bertemakan “Promoting Halal Industries for Global Prosperity”.

Jauh sebelum itu, pada 2018 impor Mesir terhadap produk halal Indonesia mencapai hampir Rp12 triliun. Produl halal tersebut mendominasi 64,94% dari nilai total ekspor Indonesia ke Mesir, di mana diantaranya yang berpeluang besar adalah minyak sawit dan turunannya, biji kopi, kelapa, produk makanan olahan, minyak nabati, cokelat bubuk, rempah-rempah, dan komoditas pangan lainnya.

Indonesia memiliki peluang kuat untuk memasarkan produk makanan dan minumam halal di Mesir, karena merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Selain itu, produk Indonesia sudah tersertifikasi halal, diakui, dan sesuai standardisasi otoritas Badan Pengawasan Ekspor Impor Mesir.

Sejauh ini, perusahaan Mesir Egyptian Saudi Co telah memasarkan produk halal Indonesia, di antaranya produk biscuit, kopi, permen, dan makanan ringan yang semuanya mempromosikan produk halal Indonesia dan telah terdaftar secara resmi di Kementerian Perdagangan Mesir sejak pemberlakuan aturan registrasi perusahaan dan produk makanan pada 2016.

Adapun produk lain yang telah dikenal betul oleh warga Mesir adalah mie instan Indomie, yang sudah ada sejak 1999. Indomie sudah mendirikan pabriknya di Badr City dan kita produknya telah menyebar hingga ke pelosok pedesaan Mesir.

Begitu pula dengan produk-produk perawatan dan kecantikan, yang punya peluang besar untuk di[asarkan di Mesir. Contohnya Wardah, yang telah masuk ke Mesir melalui tangan-tangan mahasiswa dan mahasiswi Indonesia yang memperkenalkan produk tersebut kepada kolega warga Asia dan juga warga setempat.

Peran para mahasiswa dan diaspora Indonesia di mesir sangat membantu dalam penyebaran dan perluasan produk-produk halal, baik makanan dan minuman, kecantikan, perawatan tubuh, kesehatan, fesyen, dan lainnya.




Bintang Puspayoga: Angka Perkawinan Anak Menurun dalam Tiga Tahun Terakhir

Sebelumnya

Lebih dari 200 Rumah Rusak, Pemerintah Kabupaten Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi Selama 14 Hari

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News