D'Kromo Residence, rumah kos di daerah Gamping, Yogyakarta, yang menawarkan sensasi tinggal di hotel bintang lima/D'Kromo
D'Kromo Residence, rumah kos di daerah Gamping, Yogyakarta, yang menawarkan sensasi tinggal di hotel bintang lima/D'Kromo
KOMENTAR

MENCARI sebuah hunian sementara atau rumah kos di Daerah Istimewa Yogyakarta bukanlah hal yang sulit. Tapi, tidak semua rumah sewa tersebut cocok dengan keinginan dan harapan penghuninya. Ada saja hal yang mungkin menjadi perdebatan, mulai dari suasana yang kurang menyenangkan hingga fasilitas yang tidak memadai.

Adalah D’Kromo Residence, sebuah rumah kos yang menawarkan keramahan dan tata krama yang identik dengan budaya Jawa, menjaga sopan santun, sungkan tetapi suka menyapa. Dipadu dengan hunian yang super modern, layaknya kamar penginapan di sebuah hotel berbintang, menjadikan D’Kromo selalu diburu para mahasiswa, pekerja, hingga menjadi rekomendasi perusahaan-perusahaan besar yang ingin mendatangkan para expert-nya.

Rangga Prasetya Aji Prabowo, Sang Owner, bercerita, D’Kromo Residence memang bukan sekadar kos-kosan biasa. Tidak hanya menjual jasa, namun berusaha untuk selalu memberikan service terbaik dan menawarkan keramahtamahan khas masyarakat Jawa.

Rangga Prasetya Aji Prabowo, owner D'Kromo Residence/D'Kromo

“Seringkali saya mendengar testimoni langsung dari para penghuni. Katanya, ‘Kosan ini beda ya, pemiliknya akrab banget sama penghuni kos, tidak dibeda-bedakan, tidak sendiri-sendiri, butuh apa saja langsung dibantu’,” kata Rangga, menirukan ucapan penghuni kosnya.

Dari hal-hal sederhana itu, lulusan Magister Manajemen Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) ini percaya akan ada feedback yang baik dari para penghuni, yaitu merasa betah tinggal di sana.

Anak pertama dari tiga bersaudara itu kemudian bercerita awal mula kepemilikan D’Kromo Residence. Dibangun di atas tanah seluas 414 meter persegi, Rangga mengaku mendapatkan properti tersebut dari sebuah proses take over.

Untuk memberikan kesan berbeda dari pemilik sebelumnya, dan menjawab keinginan penghuni kos akan tempat tinggal yang nyaman, ia melakukan renovasi besar-besaran. Dan saat ini, D’Kromo Residence memiliki luas bangunan sebesar 742 meter persegi serta memiliki kafe ekslusif.

Suasana di salah satu kamar kos D'Kromo Residence Yogyakarta/D'Kromo

Nama D’Kromo sendiri dipilih untuk memberikan filosofi sesungguhnya dari tata krama, bahwa kos-kosan tersebut mengutamakan tata krama, sopan santun, dan ramah pada siapa saja, baik kepada penghuni maupun lingkungan sekitar.

“Dengan filosofi itu, saya ingin seluruh penghuni merasa seperti raja yang disanjung dan selalu diperhatikan kebutuhannya. Kromo juga merupakan nama almarhum kakek yang kemudian dikasih ke aku. Waktu kecil, kakek sering banget panggil aku dengan sebutan ‘Mas Kromo’. Waktu aku tanya kenapa, Beliau jawab karena aku selalu hormat kepada yang lebih tua. Tata krama aku selalu dijaga,” jelasnya.

Area kafe D'Kromo Residence/D'Kromo

D’Kromo residence dibagi menjadi 2 gedung, yaitu gedung utama 2 lantai dan paviliun. Untuk paviliun memiliki 6 kamar dengan tipe deluxe (Rp2,5 jt per bulan) yang dilengkapi water hitter, meja belajar, shower, WiFi, dapur, dan free welcome drink serta free food untuk hari pertama tinggal.

Sedangkan gedung utama terdiri dari 25 kamar dengan tipe super deluxe (24 kamar) dengan harga mulai Rp2 juta hingga Rp2,5 juta dengan fasilitas free laundry, free pembersihan kamar setiap hari, welcome drink dan makanan di awal tinggal. Yang kedua adalah tipe VIP (1 kamar), seharga Rp4,5jt.

Untuk memanjakan penghuni, disediakan pula kafe ekslusif, khusus untuk penghuni. Namun tidak menutup kemungkinan pihak luar menyewa kafe tersebut, karena suasananya memang mendukung untuk mengadakan rapat atau pertemuan lainnya.

D’Kromo Residence sendiri terletak di Jl. Kyai Beshari Kronggahan, Blok II, Trihanggo, Kec. Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55291.




Hari Pendidikan Nasional 2024: Semangat Ki Hajar Dewantara untuk Bergerak Bersama Mencerdaskan Bangsa

Sebelumnya

Bali Tawarkan Pariwisata Baru Kolaborasi Seni, Budaya, dan Inovasi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Horizon