Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

MENTERI Agama RI Yaqut Cholil Qoumas menyatakan bahwa peristiwa Isra Mikraj yang jatuh pada 27 Rajab adalah tonggak lahirnya perintah salat 5 waktu yang kemudian menjadi inti kepatuhan dari dua kesalehan yaitu kesalehan individual dan kesalehan sosial.

“Saya mengajak seluruh bangsa Indonesia untuk memetik hikmah dari Isra dan Mikraj Nabi Muhammad dengan menjaga komitmen keimanan dan kepatuhan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta menjaga komitmen kerukunan umat beragama demi tercipta Indonesia harmonis menuju bangsa yang hebat,” tegas Menag, Sabtu (18/2/2023).

Menag Yaqut menjelaskan bahwa kehadiran agama bertujuan membebaskan manusia dari keburukan, kejahatan, dan kerusakan moral. Agama juga memanusiakan manusia dengan cara menjaga agama, jiwa, akal, kehormatan, harta yang dimiliki.

Takbir “Allahu Akbar” di awal salat merupakan wujud komitmen ketauhidan dan kepatuhan total kepada Allah Swt. Dan kalimat “assalamu’alaikum wa rahmatullah” sebagai penutup salat merupakan wujud komitmen kedamaian, persaudaraan, dan kerukunan yang memperkuat ikatan kemanusiaan.

Menag Yaqut menjelaskan bahwa salat adalah wujud keimanan seorang Muslim yang akan memberi pengaruh positif dalam interaksinya secara sosial. Salat akan mencegah seorang Muslim dari perbuatan keji dan mungkar. Artinya, agama dan kemanusiaan sejatinya hidup berdampingan.

Menteri Agama juga mengingatkan bahwa bangsa Indonesia yang dianugerahi beragam budaya dan agama hendaknya mensyukuri keragaman tersebut dan menjadikannya sebagai kekuatan bersama.

Dalam Islam, Isra Mikraj merupakan salah satu peristiwa bersejarah yang terjadi kepada Nabi Muhammad saw. Beliau, atas izin Allah, melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha hingga ke Sidratul Muntaha dalam satu malam.

Dalam Isra Mikraj-lah lahir perintah salat lima waktu yang hingga saat ini dijalankan oleh segenap Muslim di seluruh dunia.

Isra Mikraj juga menjadi penghiburan untuk Nabi Muhammad setelah beliau ditinggal paman yang selalu melindunginya, Abu Thalib, dan istri yang sangat dicintainya, Siti Khadijah ra.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News