Seorang ibu menatap pilu ke arah reruntuhan bangunan yang roboh akibat gempa di Turki bermagnitudo 7,4/Net
Seorang ibu menatap pilu ke arah reruntuhan bangunan yang roboh akibat gempa di Turki bermagnitudo 7,4/Net
KOMENTAR

KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) RI memastikan seorang ibu beserta dua nakanya yang tinggal di Antakya, dan dua spa-therapist di Diyarbakir, dinyatakan hilang pasca gempa yang menggoyang Turki dan Suriah, Senin (6/2). Pernyataan ini disampaikan Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha.

Menurut Judha, kelima WNI tersebut hingga saat ini belum bisa dihubungi. “Hingga saat ini belum bisa dikontak,” kata Judha, lewat pesan singkatnya, mengutip Tempo.

Berdasarkan catatan KBRI Ankara, saat ini terdapat 6.500 WNI yang tinggal di seluruh wilayah di Turki. Namun, ada skitar 500 orang yang tinggal di daerah area gempa.

Dari jumlah tersebut dan berdasarkan data yang masuk hingga Senin (6/2) malam, 10 orang mengalami luka-luka. Empat di antaranya menjalani perawatan di rumah sakit (1 orang di Kahramanmaras dan 2 di Hatay), sedangkan 6 orang lainnya masih dalam upaya evakuasi.

“Saat ini kami masih terus berupaya untuk mengevakuasi WNI yang terdampak gempa. Sejauh ini belum ada WNI yang termasuk korban tewas, tapi banyak yang terdampak. Ada 40 orang Indonesia yang rumahnya hancur akibat gempa,” kata Duta Besar RI untuk Turki, Lalu Muhamad Iqbal, usai mengikuti arahan Kemlu, Selasa (7/2).

Dari hasil arahan, KBRI membagi empat tim untuk melakukan evakuasi terhadap WNI yang ada di Gaziantep, Kahramanmaras, Adana, Hatay, dan Diyarbakir. Mereka diarahkan ke Ankara.

KBRI Damaskus juga telah mengirimkan tim menuju Aleppo dan Hama, untuk memastikan ada atau tidaknya WNI yang menjadi korban di Suriah. Namun menurut KBRI di Aleppo, belum ada laporan adanya korban WNI. Pihaknya juga telah terjun langsung melihat kondisi di lokasi gempat.

Pada Senin (6/2) telah terjadi gempa bumi berkekuatan 7,4 magnitudo di Provinsi Kahramanmaras, Gaziantep, dan Osmaniye, bagian selatan Turki. Pusat gempa berada di Provinsi Kahramanmaras, 600 kilometer sebelah tenggara Ankara.

Kemudian, telah terjadi dua gempa lanjutan yang tidak kalah dahsyat, berkekuatan 6,4 dan 6,5 magnitudo di Provinsi Gaziantep, 700 kilometer tenggara Turki.

Laporan sementara Badan Kesehatan Dunia (WHO), ada 23 juta orang terdampak gempa. Karenanya, WHO mendesak negara-negara dunia untuk segera mengirimkan bantuannya.

Hingga kemarin, ada sekitar 5.894 korban tewas di Turki dan 1.932 di Suriah. Ada kekhawatiran jumlah korban akan terus meningkat. WHO sendiri memprediksi ada sekitar 20 ribu warga yang mungkin telah meninggal dunia.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News