Melompat merupakan aktivitas fisik yang bisa meredakan emosi anak/Net
Melompat merupakan aktivitas fisik yang bisa meredakan emosi anak/Net
KOMENTAR

KAPAN dan di mana saja, anak bisa mengalami tantrum. Entah karena bosan ruang geraknya terbatas, atau yang lebih sering, meminta dibelikan sesuatu. Saat orangtua melarang, anak tentunya akan menjadi sangat emosi, berteriak, menangis, menyakiti, hingga merusak barang sebagai ekspresi kekecewaannya.

Lalu, apa reaksi Bunda? Ikut tantrum karena stres melihat tingkat laku anak? Stop, coba tarik napas yang dalam dan tenangkan diri. Setelah Bunda tenang, bantulah anak untuk mengendalikan emosinya.

Seorang praktisi bermain anak (certified play therapist) Grace Melia, menyarankan Bunda untuk melakukan aktivitas Bersama agar bisa meredakan emosi anak. Caranya:

1. Ajak Anak Tarik dan Buang Napas

Ritme napas seseorang berhubungan dengan kondisi emosi. Ketika Bunda mengajak anak menarik napas panjang dan membuangnya perlahan, otak akan menerima pesan bahwa kondisi sudah kembali normal. Tambahkan dengan Gerakan tangan, ekspresi kocak, atau jadikan lomba tarik napas agar anak tertarik mengikutinya. Lakukan 20 kali hingga amarahnya benar-benar reda.

2. Ajak Anak Menggambar

Melakukan aktivitas kreatif selama 45 menit ternyata mampu meredakan stress, meskipun anak tidak memiliki bakat seni. Menggambar mampu meredakan emosi. Apapun medianya, menggambar menjadi cara yang relatif aman untuk melampiaskan emosi anak.

3. Ajak Anak Melompat

Emosi negatif pada dasarnya adalah energi yang terperangkap dalam tubuh. Melompat, berlari, menari, atau sekadar menggerakkan tubuh, mampu melepaskan energi dari tubuh anak. Melompat sebanyak 20 kali bisa menghasilkan hormone endorphin yang menimbulkan rasa senang.

4. Ajak Anak Minum Air

Kekurangan air setengah liter saja mampu membuat hormon stres (kortisol) seseorang meningkat. Dehidrasi mampu mengganggu fungsi tubuh, yang kemudian memicu stres. Karenanya, ajak anak minum segelas air untuk meredakan emosi. Kalau perlu, Bunda ikut minum bersamanya.

5. Ajak Anak Bermain Mainan Kesukaan

Bermain gelembung sabun, pasir kinetis, playdough, bahkan menyiram tanaman di halaman, dapat meredakan emosi anak.

6. Ajak Anak Menyobek Kertas

Jika semua cara di atas sudah Bunda lakukan dan tidak juga meredakan emosi anak, minta ia untuk menyobek kertas hingga menjadi serpihan. Atau minta ia berteriak dengan wajah ditutup bantal.

Saat marah, lobus frontal di otak anak akan dibanjiri oleh darah, sehingga tidak mampu berpikir logis. Karenanya, aktivitas berhitung yang menggunakan logika, bisa ‘memaksa’ otak untuk kembali logis dan meredakan emosi.




Seringkali Diabaikan dan Tidak Dianggap, Waspadai Dampak Depresi pada Anak Laki-Laki

Sebelumnya

Anak Remaja Mulai Menjauhi Orang Tua, Kenali dan Pahami Dulu Alasannya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting