KOMENTAR

APA hubungan pakaian dengan ridha Allah?

Sekilas, kita mungkin akan mengatakan tidak ada hubungannya. Pakaian tidak ada sangkut pautnya dengan ibadah.

Padahal, kita sejatinya bisa meraih ridha Allah dari sehelai pakaian yang kita kenakan.

Hal itu ada kaitannya dengan keinginan perempuan untuk terlihat cantik.

Padahal jika mau jujur, "cantik" adalah sebuah kata sifat yang bersifat relatif, subjektif, dan tidak ada standar bakunya. Bukan sekadar kosmetik atau pakaian serba branded.

Saking ingin dibilang cantik, sampai-sampai standar dalam membeli baju adalah "mana yang paling membuat kita terlihat cantik".

Warna mencolok mata, model yang tak lazim, atau mungkin yang membalut tubuh dengan ngepas alias ketat, tak menjadi masalah.

Pada akhirnya, urusan cantik menjadi hal yang menghabiskan pikiran, tenaga, dan uang.

Mari bertanya pada diri sendiri, pernahkah kita memutuskan untuk membeli baju dengan standar: mana yang paling diridhai Allah?

Ketika masuk ke sebuah butik, banyak dari kita mencari pakaian model terbaru atau pakaian dengan warna favorit. Kita mencobanya, berkali-kali berganti pakaian, sambil terus berpikir keras tentang mana yang paling membuat kita terlihat cantik.

Sejauh apa sih, pujian cantik akan menjadikan hidup kita lebih baik?

Hati kita mungkin akan berbunga-bunga saat mendengar pujian itu. Tapi setelah itu, apakah "cantik" dapat membuat hati kita tenang dan menjadikan kita hamba Allah yang lebih baik, tidak ada jaminan.

Maka cobalah kita mengubah alasan kita saat membeli pakaian. Mulailah kita memilih mana pakaian yang paling membuat Allah ridha kepada kita.

Pakaian yang dapat memudahkan kita dalam beribadah. Pakaian yang mampu melindungi kita dari mata-mata bersyahwat. Pakaian yang memuliakan diri, bukan merendahkan diri.

Jika kita membeli pakaian demi mengharap ridha Allah, maka kita pun ingin meraih ridha Allah saat beraktifitas dengan pakaian tersebut.

Dalam aktivitas sehari-hari, kita berusaha menjaga pandangan, menjaga adab, menjaga akhlak, bersikap profesional, dan menjaga hablumminannas sebaik mungkin. Itulah dampak dari pakaian yang kita beli.

Dari sehelai pakaian, Allah memberi kesempatan kita untuk meraih ridha-Nya. Semoga kita dimudahkan untuk melakukannya.




Ketika Maksiat dan Dosa Menjauhkan Kita dari Qiyamul Lail

Sebelumnya

Karena Rasulullah Tak Pernah Melupakan Kebaikan Orang Lain

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Tadabbur