Keluarga Ainun Najib/ Net
Keluarga Ainun Najib/ Net
KOMENTAR

BEBERAPA hari terakhir marak diberitakan Presiden Joko Widodo meminta seorang pria bernama Ainun Najib—yang saat ini menetap di Singapura—untuk pulang ke Tanah Air dan berkarya membangun bangsa.

Permintaan Presiden Jokowi itu disampaikan dalam sambutannya di acara Pengukuhan Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) periode 2022-2027 beberapa waktu lalu. Presiden mendeskripsikan Ainun sebagai orang yang “mengerjakan semuanya, apa pun bisa, dan (usianya) masih muda sekali”

Publik pun dibuat penasaran, siapa sebenarnya Ainun Najib? Apa prestasi yang ditorehkannya sehingga ia diminta pulang oleh orang nomor satu di Indonesia?

Dalam artikel Lebih Dekat dengan Para Kader Cerdas NU di Luar Negeri yang dilansir nu.or.id, disebutkan bahwa Ainun Najib adalah warga NU yang berprofesi sebagai praktisi IT sekaligus aktivis sosial. Saat ini ia menjabat head of analytics, platform and regional business Grab Singapura.

Di Singapura, lelaki kelahiran Gresik, 20 Oktober 1985 ini tinggal bersama istri dan empat anaknya. Ainun dikenal sebagai sosok kader NU yang kritis terhadap pemerintah.

Ainun menginisiasi gerakan yang diwujudkan dalam platform digital (terutama website) untuk menjadi sumber informasi yang kredibel dan mudah diakses sekaligus menangkis kesimpangsiuran informasi dan data palsu yang menghantui rakyat Indonesia. Selain itu, gerakan yang diinisiasi Ainun dan kawan-kawan juga menjadi solusi terhadap berbagai keresahan sosial.

Pandemi memperlihatkan besarnya kepedulian Ainun untuk rakyat negeri ini.

Untuk penanganan pandemi COVID-19 misalnya, Ainun dan rekan-rekannya menghadirkan Kawal COVID19. Ada pula Kawal Rumah Sakit yang diluncurkan di masa awal pandemi, bertujuan mendata dan mendistribusikan APD ke rumah sakit dan puskesmas yang membutuhkan. Tak cukup sampai di situ, Ainun bersama rekan-rekannya juga menggagas lahirnya gerakan filantropi Kawal Masa Depan untuk membantu anak-anak yang menjadi yatim piatu akibat COVID-19.

Namun jauh sebelum pandemi, namanya lebih dulu dikenal sebagai inisiator berbagai gerakan sosial.

Ada Kawal Pemilu, yang websitenya memuat tabulasi hasil rekapitulasi data scan formulir C1, dimulai pada Pemilu 2014. Ia dan rekan-rekannya juga menggagas Lapor APBD dan Lapor Presiden.

Melihat berbagai karyanya di bidang IT, tidak mengherankan bila Presiden Jokowi mengagumi sosok Ainun.

Mendapatkan ‘panggilan’ untuk pulang dan berkiprah di Tanah Air dari presiden, Ainun menyikapinya dengan santai. “Belum tahu mesti merespons bagaimana, belum ada approach resmi yang datang juga,” ujarnya seperti dilansir NU Online.

Berbeda dengan Ainun, netizen Tanah Air justru lebih agresif memberi komentar terhadap isu tersebut. Akun media sosial Najib sontak dipenuhi komentar pro dan kontra. Seperti yang terlihat dari deretan komentar pada unggahan terakhir Instagram @ ainunnajib.id.

“Mending tetep di Singapura aja mas.. di sini banyak orang ruwet,” tulis akun @reza_zain.

“Mas lanjutkan perjuangan di sana karena itu hak pribadi,” tulis akun @faisalbuhori_818.

“Siap2 dipanggil pulang sama kyai NU mas..” tulis akun @chasan.roma

“Saran saya mas.. kesini jangan karena perintah dari orang orang politikus... kalo bisa lebih baik di sana saja... Ricky Elson aja sekarang nasibnya kurang bagus disini karena panggilan orang politikus..,” tulis akun @azis_p1

“Kalau saya pribadi, di negeri orang kemampuan kita lebih dihargai, makanya banyak ilmuwan hebat asal Indonesia bekerja di negri orang. Karena kesejahteraan,” tulis akun @azriwahyudy.

“Bantu Indonesia Mas,” tulis akun @partainasdem.kotacilegon.

Berprestasi Sejak Belia

Ainun Najib menghabiskan masa kecil hingga remaja di Gresik.

Lulus dari madrasah tsanawiyah, Ainun melanjutkan sekolah di SMA 5 Surabaya, salah satu SMA favorit di ibu kota Jawa Timur tersebut. Di sana, ia dikenal sebagai siswa yang cerdas. Ainun tergabung dalam tim Indonesia yang mengikuti Olimpiade Matematika Asia Pasifik tahun 2003. Saat itu tim Ainun sukses meraih predikat Honorable Mention.




Jemaah Haji Indonesia Mulai Berangkat ke Tanah Suci pada 12 Mei

Sebelumnya

Menlu Retno Marsudi: Indonesia dan China Sepakat Dukung Penyelesaian Konflik yang Adil untuk Palestina Melalui Two-State Solution

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News