KOMENTAR

FASHION apada periode tahun 1950-an terkenal akan gaya femininnya. Ciri khas gaya perempuan pada periode ini adalah memakai rok berjenis A-Line dan span, gaun tanpa lengan yang memiliki kerah panjang dan lebar atau kerah V, serta blus dengan lengan yang sangat pendek. Tak lupa penggunaan topi beret atau hatinator dan sarung tangan.

Gaya feminin pada periode ini didasari oleh munculnya gerakan feminis yang lahir kembali pada tahun 1950-an. Perempuan didesak untuk meninggalkan dunia kerja dan menjalankan peran mereka hanya sebagai istri dan ibu.

Gagasan bahwa pekerjaan paling penting seorang perempuan adalah melahirkan dan membesarkan anak bukanlah hal baru. Konsep itu kemudian menimbulkan ketidakpuasan banyak perempuan yang mendambakan kehidupan lebih bebas. Ketidakpuasan itulah yang melatari lahirnya gerakan feminis.

Perempuan pada periode ini juga suka mengenakan setelan atau baju set untuk kegiatan mereka. Terbukti sampai sekarang, setelan pada masa 1950-an menjadi ikonis. Ada dua fashion brand yang identik dengan gaya klasik setelan baju tahun 1950 ini yaitu rumah mode mewah Christian Dior dan Chanel.    

Awalnya pada tahun 1947, Christian Dior memperkenalkan "tampilan baru" dengan membuat setelan perempuan yang mengubah sejarah mode dan memberi gaya "fit and flare" modern. Gaya ultra-feminin ini dikembangkan oleh Dior untuk menonjolkan bentuk tubuh perempuan yang merupakan reaksi terhadap keterbatasan perempuan akibat perang.

Sedangkan brand Chanel membuat pakaian setelan yang terkenal dengan bahan tweed dalam koleksi Haute Couture Musim Gugur/Musim Dingin 1958/1959. Sama-sama membuat pakaian setelan perempuan yang terkenal pada tahun 1950an, pakaian yang diciptakan dua rumah mode mewah ini tetap memiliki perbedaan dan ciri khas masing-masing.

Setelan yang dibuat oleh Dior memiliki ciri khas membentuk lekuk tubuh menjadi seperti jam pasir, berupa baju dengan pinggang ketat dipadukan rok lebar. Adanya shoulder pads membuat bahu terlihat tegak dan lebar yang mengartikan wibawa dan kesetaraan. Sementara aksesoris yang dipakai adalah topi anyaman jerami berukuran lebar, anting, sarung tangan, dan bros kecil. Umumnya setelan ini berwarna hitam dan putih.

Lain lagi setelan yang dibuat oleh Chanel. Rumah mode asal Prancis ini memilih setelan bersiluet lurus dengan ciri khasnya yaitu penggunaan bahan tweed. Memadukan fit blazer dengan rok midi berpotongan lurus dan penggunaan aksesoris beraksen mutiara, tampilan setelan dari Chanel ini terlihat lebih modern. Pada bagian blazer terdapat saku dan panjang bagian lengan yang sedikit ‘menggantung’ (tidak sampai pergelangan tangan).

Sebenarnya banyak brand lain yang juga membuat setelan pada periode 1950, seperti Balenciaga. Namun yang ikonis dan terlanjur melekat di hati para perempuan sebagai identitas fesyen hingga kini adalah Dior dan Chanel.




Rekomendasi Makeup Natural untuk Remaja: Saatnya Tampil Cantik Tanpa Berlebihan

Sebelumnya

Indonesia Hadirkan Solusi Perawatan Kecantikan Kulit Tercanggih

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga