Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

ANGKA kematian bayi yang disebabkan oleh bayi lahir prematur (usia kandungan belum mencapai 37 Minggu) dan bayi lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR di bawah 2500 gram), cukup tinggi.

Untuk menguranginya, ada sebuah metode yang dikenal dengan Metode Kangguru. Metode ini cukup mudah dipraktikkan di rumah dan banyak manfaatnya bagi ibu dan bayi.

Mengutip laman Instagram Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), metode ini pertama kali diperkenalkan oleh Rey dan Martinez di Bogota, Colombia, 1979. Seperti namanya, metode ini mengadaptasi perilaku Kangguru terhadap bayinya yang baru lahir.

Kangguru biasanya menyimpan bayinya di kantung perut untuk mencegah bayi mengalami kedinginan. Sekaligus agar si anak langsung mendapatkan susu dari ibunya.

Dari situlah metode ini dipakai, terutama saat terbatasnya inkubator bagi bayi prematur.

Perawatan metode kanguru merupakan perawatan bayi baru lahir dengan melekatkan bayi di dada ibu atau anggota keluarga lain, sehingga ada kontak kulit dengan bayi dan tubuh bayi tetap hangat.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa metode ini dapat mengurangi angka kematian secara signifikan, yaitu sebesar 40 persen, infeksi berat (sepsis) sebesar 65 persen, suhu tubuh rendah (hipotermia) sebesar 72 persen, dan meningkatkan frekuensi menyusu pada bayi di rumah sebesar 31 persen.

Dan menurut penelitian yang diterbitkan Internasional Journal of Epidemiology manfaat lain dari Metode Kangguru adalah:

• Denyut jantung bayi stabil.
• Pernapasan lebih teratur.
• Saturasi oksigen stabil.
• Suhu tubuh lebih stabil.
• Waktu tidur lebih panjang.
• Pemakaian kalori lebih hemat.
• Kenaikan berat badan lebih cepat.
• Perkembangan otak lebih baik.
• Lebih jarang menangis.

Bagaimana Cara Melakukannya?

Mengutip laman Hello Sehat, hal yang harus diperhatikan saat melakukan metode kangguru adalah posisi bayi.

Tempatkan bayi di antara payudara ibu, sehingga dada ibu dan bayi bertemu. Posisi bayi yang dekat dengan payudara ibu juga dapat merangsang produksi ASI.

Kemudian, kepala bayi dimiringkan pada satu sisi (kiri atau kanan) dan dengan sedikit menengadah (ke atas). Tujuannya untuk menjaga saluran napas bayi tetap terbuka dan memungkinkan kontak mata antara ibu dan bayi.

Pada saat melakukannya, biarkan bayi dalam kondisi telanjang, hanya menggunakan popok, kaos kaki, dan topi. Posisi lengan dan kaki bayi menekuk seperti katak. Tujuannya agar kontak kulit semakin luas.

Amankan posisi bayi dengan kain, sehingga tidak terjatuh ketika ibu berdiri. Jangan ikat terlalu kencang, agar bayi masih memiliki cukup ruang untuk bernapas.

Ada baiknya metode.ini dilakukan secara konsisten. Semakin lama durasi ya, semakin baik. Biasanya, di awal durasi yang dibutuhkan adalah kurang dari 60 menit. Karena jika.lebih, akan membuat bayi stres karena perubahan yang begitu cepat.

Lakukan pada bayi dengan kondisi stabil. Dan lakukan pada pagi sampai malam, dan hanya terputus saat mengganti popok. Ketika harus meninggalkan bayi, gunakan selimut hangat atau ganti ayah yang melakukannya.

Cara ini bisa dilakukan sampai bayi berusia 40 minggu atau saat berat badannya mencapai 2500 gram.

    




Kenali Ciri-Ciri Nyamuk Aedes Aegypti yang Jadi Penyebab Demam Berdarah

Sebelumnya

Cara Tepat Merawat Luka Bakar untuk Mencegah Infeksi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health