KOMENTAR

TELUR yang biasa dibeli di pasar biasanya tidak mulus atau masih menyisakan sedikit kotoran.

Terlihat jorok memang, namun disarankan untuk tidak membersihkannya dengan air.

Mengutip agriculture.com, telur tidak boleh dicuci karena ayam mengeluarkan telur dengan lapisan alami pada cangkang yang disebut bloom atau kutikula.

Lapisan itu adalah garis pertahanan pertama yang menjaga udara dan bakteri keluar dari telur. Jadi saat telur dicuci, maka lapisan pelindung itu akan hilang.

"Ketika telur dicuci, bakteri yang ada di luar cangkang telur akan masuk ke dalam pori-pori. Dengan begitu, telur akan tercemar," kata dr Tan Shot Yen, dokter sekaligus filsuf dan ahli gizi komunitas, dalam suatu kesempatan.

Bakteri utama yang harus dihindari adalah salmonella, yang ditularkan melalui makanan dan menyebabkan terjadinya keracunan makanan.

Bakteri ini berada di indung telur ayam. Saat mengeluarkan telurnya, bakteri tersebut dapat terbawa dan melekat pada telur.

Ketika mencuci telur, selaput pelindung tersebut bisa mengalami kerusakan. Akibatnya, salmonella yang berada di kulit luar telur bisa masuk dari pori-pori telur yang sudah terbuka usai dicuci.

"Risikonya, saat kamu memasak telur dengan tidak sempurna, bakteri tersebut bisa termakan dan menimbulkan sederet keluhan seperti demam, kram perut, dan diare," ujar dr Dyan Mega Inderawati, mengutip KlikDokter.

Cara Benar Membersihkan Telur

Tapi jika memang harus mencucinya, Amy Leigh Mercree, pakar kesehatan holistik dan penulis The Mood Book menyarankan beberapa hal ini:

1. Mencuci dengan air hangat

Mencuci telur segar dengan air hangat untuk menghilangkan partikel debu. Caranya, siapkan air yang suhunya lebih hangat dari suhu telur. Siramkan dan letakkan di atas kain atau tisu makan bersih. Keringkan satu per satu.

2. Gunakan spons kasar

Teknik ini disebut dry washing. Gunakan kain yang permukaannya kasar atau spons cuci piring. Usapkan ke cangkang telur sampai sisa kotoran tidak lagi menempel.

 

 




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News