Bangunlah kepercayaan diri anak. Beri mereka pujian atas apa yang dilakukannya. Dukungan dan motivasi orangtua sangat diperlukan untuk terus berkembang/ Net
Bangunlah kepercayaan diri anak. Beri mereka pujian atas apa yang dilakukannya. Dukungan dan motivasi orangtua sangat diperlukan untuk terus berkembang/ Net
KOMENTAR

ANAK adalah titipan Tuhan yang luar biasa bagi setiap orangtua. Kehadiran anak sangat dinanti.

Saat mereka lahir, tugas orangtua membesarkannya dengan penuh kasih sayang. Tapi kadang kita tidak sabar mengasuhnya.

Tidak sedikit anak yang kemudian menjadi korban kekerasan. Contoh sederhana dari kekerasan tersebut adalah sering dimarahi, padahal kesalahannya sepele.

Jika sudah begitu, mereka menjadi trauma dan tumbuh besar sebagai anak yang kasar, penakut, emosional, dan sebagainya.

Sebelum terlambat, yuk kita perbaiki mental anak dengan beberapa cara berikut ini:

1. Jangan Gengsi untuk Minta Maaf

Anak sama juga seperti orang dewasa. Saat orangtua berbuat salah, misalnya memarahi atas kesalahan yang tidak diperbuat anak, jangan gengsi untuk minta maaf, ya.

Dengan begitu anak merasa dimanusiakan. Mereka akan tahu, kalau setiap orang bisa saja berbuat kesalahan dan meminta maaf. Perlahan, sikap ini akan menyembuhkan luka hati anak.

2. Jadikan Anak Prioritas

Orangtua, hadirlah setiap saat di kehidupan anak. Jadikanlah mereka prioritas dan cobalah untuk mendengarkan semua keluh kesah mereka.

Ngobrol dari hati ke hati dapat menyembuhkan luka hati anak dan mental mereka dari trauma yang selama ini dialami. Hubungan orangtua dengan anak pun akan semakin baik.

3. Tunjukan Rasa Cinta

Jangan pernah ragu menunjukkan rasa cinta, pun ketika mereka sedang marah atau berbuat salah. Rangkul mereka, peluk dan berikan ciuman.

Ucapkan kata-kata penuh kasih sayang, sehingga mereka akan merasa nyaman dan tenang. Trauma yang dialaminya pun perlahan dapat dihilangkan.

4. Berbagi Cerita

Orangtua, jangan hanya mau didengarkan. Coba dengarkan pula cerita-cerita anak. Apa yang mereka rasakan dan alami sehari-hari bersama teman-temannya.

Ceritakan pula keseharian Ayah dan Bunda, layaknya bercerita dengan sahabat.

Anak yang tadinya resah dan takut pada Ayah Bunda, perlahan akan tumbuh rasa percayanya.

5. Buat Anak Merasa Aman dan Nyaman

Anak yang memiliki rasa trauma berlebih akan membatasi dirinya dari segala aktivitas. Hal ini akan sangat menghambat kreativitasnya.

Jadi, bangunlah kepercayaan diri mereka. Beri mereka pujian atas apa yang dilakukannya. Dukungan dan motivasi orangtua sangat diperlukan untuk terus berkembang.

6. Dengarkan Cerita Mereka

Seperti Ayah Bunda yang ingin didengar, maka dengarkan pula cerita-cerita anak. Bangun hal tersebut di waktu-waktu penting, seperti sebelum tidur malam.

Sempatkan untuk berbagi cerita. Dengarkan apa yang mereka sampaikan dan berikan solusi terbaik. Biarkan anak merasa bahwa orangtuanya adalah sahabat terbaiknya.




Anak Remaja Mulai Menjauhi Orang Tua, Kenali dan Pahami Dulu Alasannya

Sebelumnya

Pemalu atau Social Anxiety? Yuk Kenali Tanda-Tandanya, Bunda!

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Parenting