Setelah dilanda wabah infeksi jamur hitam yang menggemparkan, kini India kembali temukan penyakit yang mengancam, yaitu infeksi jamur putih / Foto: Reuters
Setelah dilanda wabah infeksi jamur hitam yang menggemparkan, kini India kembali temukan penyakit yang mengancam, yaitu infeksi jamur putih / Foto: Reuters
KOMENTAR

BELUM usai permasalahan jamur hitam (mucomyrcosis) yang menyerang pasien Covid-19, kini India kembali terancam serangan jamur putih (aspergillosis). Menurut para ahli, jamur putihnitu diyakini bisa sangat mematikan bagi pasien dengan masalah sistem kekebalan tubuh.

Ada empat pasien yang ditemukan terinfeksi jamur putih. Jamur ini menyerang paru-paru, ginjal, jantung, hingga otak atau mereka yang menggunakan steroid dalam jumlah tinggi.

Mengutip India TV News, jamur putih ini empat kali lebih berbahaya dari jamur hitam. Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun dapat terinfeksi. Jamur ini merusak banyak bagian dalam tubuh dan menyebar di paru-paru.

Orang yang terinfeksi aspergillosis bisa didiagnosa melalui pemeriksaan CT-scan atau X-ray. Biasanya akan mengalami gejlaa seperti batuk, demam, diare, bintik hitam pada paru-paru, dan berkurangnya tingkat oksigen.

Sedangkan pada infeksi jamur hitam, gejala yang ditimbulkan berupa kelainan bentuk wajah, sakit kepala, nyeri pada wajah, hidung tersumbat, hilangnya penglihatan atau nyeri pada mata, perubahan kondisi mental, kebingungan, bengkak pada pipi dan mata, sakit gigi hingga gigi lepas, dan kerak hitam di hidung.

Sama seperti jamur hitam, jamur putih bisa menyerang orang-orang dengan imunitas rendah, pengidap diabetes, kanker, dan penyakit kronis lainnya.

Menurut profesor AIIMS dr Kaishal Verma, infeksi jamur putih bisa dilihat dari kondisi lidah yang memutih. Jika sudah demikian, biasanya infeksi akan menyebar ke organ lain, termasuk paru-paru, otak, dan kerongkongan.

Rekan dr Kaishal, dr Pankaj Aggarwal, menyarankan untuk memperkuat imunitas tubuh dan menghindari penggunaan steroid berlebihan selama masa pengobatan.

Steroid, lanjut dr Pankaj, sebaiknya hanya diberikan saat kadar oksigen menurun dan muncul pneumonia. Pada kondisi stabil, kurangi pula penggunaan jumlah steroid untuk mencegah fluktuasi gula darah.

 




Kenali Ciri-Ciri Nyamuk Aedes Aegypti yang Jadi Penyebab Demam Berdarah

Sebelumnya

Cara Tepat Merawat Luka Bakar untuk Mencegah Infeksi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health