Orangtua memegang kunci utama dan pengasuhan dan pembentukan akhlak buah hati/ Net
Orangtua memegang kunci utama dan pengasuhan dan pembentukan akhlak buah hati/ Net
KOMENTAR

KETIKA kita memutuskan berumah tangga, lalu menjadi orangtua, proses belajar terus berlanjut. Setiap hari anak tumbuh dan berkembang dan membutuhkan ilmu baru untuk mendidiknya. Sebagai orangtua kita berharap, anak menerima teladan yang baik di rumah.

Orangtua memegang kunci utama dan pengasuhan dan pembentukan akhlak buah hati. Konsep 7x3 dari Ali bin Abi Thalib RA, Khalifah keempat, bisa dijadikan pedoman.

Menurut beliau, seperti dikutip dari laman Instagram@dokterparentingofficial, ada tiga pengelompokkan dalam memperlakukan anak. Tiga momen ini tentu saja disesuaikan dengan usia anak.

1. 7 Tahun Pertama (0-7 tahun)

Perlakukan anak sebagai raja. Layani dengan sepenuh hati dan tulus. Karena banyak hal kecil yang kita lakukan akan berdampak besar bagi perkembangan perilakunya.

Misal, ketika Bunda langsung menjawab dan menghampiri saat si kecil memanggil, walaupun sedang sibuk, maka mereka kelak juga akan berperilaku sama.

Jangan bosan mengusap punggungnya sampai anak tertidur, sebab kelak mereka akan memijat atau membelai punggung kita saat kelelahan atau sakit.

Berusahalah menahan emosi saat anak melakukan kesalahan sebesar apapun. Tindakan ini sangat berpengaruh pada anak nanti, di mana ia akan mampu pula menahan emosi saat adik atau temannya melakukan kesalahan padanya. Berusahalah sekuat tenaga melayani dan menyenangkan hatinya, karena insya Allah mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang menyenangkan, penuh kasih sayang, perhatian, dan bertanggung jawab.

2. 7 Tahun Kedua (8-14 tahun)

Perlakukan anak sebagai tawanan. Sebab di usia ini adalah saat yang tepat bagi seorang anak tahu akan hak dan kewajibannya.

Rasulullah Saw. mulai memerintahkan anak untuk sholat wajib di usia 7 tahun dan memperbolehkan orangtua memukul atau menghukum seperlunya ketika ia sudah berusia 10 tahun dan meninggalkan shalat.

Perkenalkan dan ajarkan hal-hal yang terkait dengan hukum agama, baik yang diwajibkan maupun yang dilarang. Anak sudah beranjak baligh, harus diajarkan hukum-hukum Islam.

Berlakukan pula hukum dan hadiah atau pujian (reward and punishment), karena anak sudah bisa memahami arti tanggung jawab dan konsekuensi. Namun perlakuan pada setiap anak tidak harus sama, karena nyatanya setiap anak itu unik.

3. 7 Tahun Ketiga (15-21 tahun)

Perlakukan mereka sebagai sahabat. Di usia 15 tahun adalah usia umum anak menginjak Akil baligh. Jadi, posisikan diri sebagai sahabat dan beri contoh atau teladan yang baik seperti yang diajarkan Ali bin Abi Thalib RA.

Berbicaralah dari hati ke hati dan jelaskan bahwa ia sudah remaja dan beranjak dewasa. Jelaskan juga bahwa selain mengalami perubahan fisik anak juga akan mengalami perubahan mental, spiritual, sosial, budaya, dan lingkungan, sehingga sangat mungkin akan ada masalah yang harus dihadapi.

Berilah kebebasan, karena anak perlu ruang agar tidak merasa terkekang. Awasi, tapi jangan bersikap otoriter. Iringi dengan doa untuk kebaikan dan keselamatannya. Dengan begitu, anak merasa penting, dihormati, dicintai, dihargai, dan disayangi.

 




Bukankah Aku Ini Tuhanmu?

Sebelumnya

Ya Allah, Aku Belum Pernah Kecewa dalam Berdoa

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tadabbur