Sriwijaya Air/ Instagram @sriwijayaair
Sriwijaya Air/ Instagram @sriwijayaair
KOMENTAR

INNALILLAHI wa inna ilaihi rajiun. Di awal tahun 2021, Indonesia berduka dengan kecelakaan pesawat terbang. Duka kali ini terasa lebih berat karena terjadi di tengah badai pandemi Covid-19.

Pesawat komersial tipe Boeing 737-500 Sriwijaya Air SJ182 yang terbang dengan rute Jakarta-Pontianak diduga jatuh di sekitar perairan Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Laut Jawa sekitar pukul 14.40 WIB, Sabtu (09/01/2021).

Dalam penerbangan tersebut, pesawat mengangkut 43 penumpang dewasa, 7 penumpang anak, 3 penumpang bayi, serta 12 orang kru. Termasuk pramugara Dhika dan Oky Bisma beserta pramugari Gita Lestari dan Mia Trestiyanti.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pesawat menghilang dari radar dalam hitungan detik. Sebelum hilang kontak, pilot sempat meminta naik ke ketinggian 29.000 kaki.

Terkait kecelakaan pesawat yang diterbangkan Kapten Afwan dan kopilot Diego Mahamit ini, Presiden Jokowi memberikan pernyataan yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (10/01/2021).

"Atas nama pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia, saya menyampakan duka cita yang mendalam atas terjadinya musibah ini. Kemarin sore sudah saya perintahkan Menteri Perhubungan, Kepala Basarnas, juga dibantu TNI dan Polri untuk pencarian para korban secepatnya."

"Kita lakukan upaya terbaik untuk menemukan dan menyelamatkan para korban. Kita berdoa bersama-sama agar para korban bisa ditemukan. Saya juga telah menyampaikan kepada KNKT untuk melakukan kajian-penelitian terhadap musibah ini," tegas Presiden.

Satu hari setelah musibah kecelakaan, para penyelam Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL telah menemukan puing-puing diduga bagian dari pesawat Sriwijaya Air SJ182, pakaian, mukena, kabel, juga aviator breath oxygen. Benda-benda temuan tersebut dikumpulkan di KRI Thiptadi-381. Satu kantong jenazah juga telah dikirim ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta.

Berdasarkan manifes penerbangan Sriwijaya Air SJ182 yang beredar di media, beragam kisah mulai terkuak.

Di antaranya ada Rizki Wahyudi, ASN petugas Taman Nasional Gunung Palung, yang berada di pesawat bersama istri, anak, ibu, dan keponakannya. Rizki dikenal sebagai salah satu karyawan andalan yang bertanggung jawab juga sosok yang ramah.

Lain lagi kisah Yaman Zai. Istri dan tiga anaknya akan mengunjungi Yaman yang satu tahun terakhir menetap di Pontianak. Ternyata ia harus kehilangan empat anggota keluarganya. Termasuk si kecil yang baru berusia beberapa bulan. Yaman yang sedang menunggu kedatangan keluarganya di Bandara Supadio Pontianak ini histeris begitu mengetahui berita kecelakaan pesawat.

Ada pula nama Ratih Windania yang akun Instagramnya menjadi viral karena unggahan Insta story terakhirnya saat berpamitan pada keluarga yang mengantar ke bandara Soekarno Hatta.

Kisah Kapten Afwan juga mewarnai media. Kapten Afwan, urang Awak yang lahir di Jakarta dan memiliki dua anak ini dikenal sebagai sosok agamis dan sederhana. Ketua RT tempatnya tinggal di Cibinong, Jawa Barat mengatakan Kapten Afwan rajin salat di masjid, sering memberikan tausiyah, dan biasa tampil mengenakan peci putih.

Kapten Afwan merupakan mantan personel TNI AU yang purna tugas sejak tahun 1998. Dari data Dinas Penerangan Angkatan Udara, diketahui bahwa Kapten Afwan adalah penerbang TNI AU selama periode 1987-1998.

Di balik musibah tersebut, ada kisah Rahmawati, qariah asal Kalimantan Barat yang juga pegawai Kementerian Agama RI selamat karena batal terbang ke Pontianak menggunakan Sriwijaya Air SJ182. Rahmawati mengaku banyak ditelepon keluarga dan teman-teman karena melihat namanya tercantum dalam manifes penumpang Sriwijaya Air SJ182.

Rahmawati batal terbang karena hasil swab PCR nya baru keluar Sabtu siang. Ia bersyukur masih diberi umur panjang dan mendoakan para penumpang yang menjadi korban kecelakaan husnul khatimah.

 

Dihimpun dari berbagai sumber

 


 

 

 

 

 




Bertentangan dengan Kesepakatan Internasional, Amerika Serikat Halangi Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Sebelumnya

Potensi Tsunami Masih Ada, Warga Diminta Waspadai Erupsi Gunung Ruang

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News