KOMENTAR

DESAINER Vivi Mar'i Zubedi yang merupakan Founder Vivi Zubedi Foundation (VZF) menginisiasi gerakan sosial berskala masif bertajuk #1000MaskeruntukJabar.

Gerakan tersebut berupa pembagian 1000 masker berstandar SNI dengan motif Batik Sunda kepada masyarakat Jawa Barat, dengan menggandeng Ketua Umum Dekranasda Jawa Barat Atalia Ridwan Kamil bersama Dompet Dhuafa. Penyerahan bantuan secara simbolis dilaksanakan di Gedung Dekranasda, Bandung, pada 30 November 2020. Gerakan #1000MaskeruntukJabar ini merupakan salah satu kontribusi nyata VZF untuk masyarakat selama pandemi Covid-19.

Sebanyak 1000 masker kain berbahan Batik Sunda ini sudah sesuai dengan standar SNI 8914:2020 yaitu mempunyai minimal dua lapis kain, dapat dicuci (washable), serta memiliki kerapatan kain berdaya filtrasi 0,7 – 60%.

Jawa Barat dipilih Vivi Zubedi karena Covid-01 Indonesia (orang yang pertama kali terpapar Covid-19) adalah warga Depok, Jawa Barat. Dan hingga penghujung November, data covid19.go.id menunjukkan Jawa Barat menduduki peringkat ke-3 provinsi dengan angka Covid-19 tertinggi di Indonesia. Oleh karena itu, pergerakan VZF dipusatkan kembali ke 'titik awal'.

Sejalan dengan idealisme Vivi Zubedi memberdayakan kain dan kerajinan lokal, Founder, CEO sekaligus Creative Director VIVIZUBEDI ini menggunakan kain bermotif Batik Sunda sebagai bahan 1000 masker.

Bahan tersebut sebelumnya muncul dalam koleksi The Art of Layering Sundanese Batik di gelaran Indonesia Sharia Economic Forum (ISEF) 2020 yang digelar 28 – 31 Oktober lalu. Vivi mengadopsi nilai-nilai sustainability dalam karya-karyanya dengan memanfaatkan kain sisa koleksi ISEF tersebut untuk memperpanjang daur guna benda. Seperti diketahui, industri fesyen tercatat menduduki peringkat kedua industri penghasil limbah bumi terbesar, yaitu dengan jumlah 92 juta ton setiap tahun.

"Kami memilih masker kain selain karena manfaatnya bisa bertahan lama juga karena memperhatikan sustainability lingkungan. Prosedur medis mengharuskan semua serba steril, hingga APD, sarung tangan, dan masker harus sekali pakai. Tapi untuk kita yang alhamdulillah masih dikaruniai kesehatan, ayo pakai masker reusable untuk mengurangi timbunan sampah baru," ujar Vivi.

Masker kain dapat mengurangi dampak lingkungan dari melonjaknya angka limbah medis akibat pandemi. Kementerian Lingkungan Hidup mencatat 1.100 ton limbah medis dalam periode awal penanganan Covid-19 selama Maret – Juni 2020. Data Indonesian Environmental Scientist Association (IESA) menunjukkan bahwa angka tersebut meningkat 46% dibandingkan sebelum pandemi.

Tidak hanya itu, volume sampah rumah tangga juga meroket pesat terutama sampah pengiriman makanan (plastik, styrofoam), alat makan sekali pakai, hingga tusuk gigi.

Vivi berharap 1000 masker ini dapat disalurkan dengan baik dan bermanfaat bagi masyarakat. "Pandemi belum berakhir meskipun kita sudah merasa bosan dan lelah menghadapi semua ini. Jadi tetap jaga protokol kesehatan 3M: mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer atau alkohol minimal 70%, menjaga jarak minimal 1 meter satu sama lain, dan memakai masker berstandar SNI. Kalau semua kompak dalam kesadaran ini, insya Allah Indonesia bisa keluar sebagai pemenang melawan pandemi," ujar Vivi.

Vivi Mar'i Zubedi adalah desainer muda yang konsisten menghadirkan koleksi modest fashion dengan signature design berupa abaya berkarakter bold dan elegan. Koleksi VIVIZUBEDI didominasi potongan loose, sejalan dengan koridor syariat muslimah dalam berbusana.

Vivi juga konsisten untuk melestarikan warisan budaya Nusantara, terutama kain Sasirangan Banjarbaru dan kerajinan Purun Kalimantan Selatan yang dipadukan dalam nuansa modern. Selama karirnya, Vivi telah tampil di panggung mode banyak negara, di antaranya New York Fashion Week 2017 dan Mercedes-Benz Fashion Week 2020 Moskow, Rusia. Koleksi VIVIZUBEDI juga telah merambah pasar Asia, Timur Tengah, hingga New York, Amerika.

Tak hanya konsisten berkarya, Vivi juga memprakarsai berdirinya Vivi Zubedi Foundation (VZF) sebagai wadah pemberdayaan perempuan dan pengembangan UKM berbasis syariah. VZF aktif terlibat dalam berbagai pelatihan dan pendidikan UKM untuk memenuhi standar ekspor agar mampu bersaing dalam perdagangan global.

Kegiatan VZF lainnya berpusat pada kesejahteraan masjid, penghafal Alquran, kaum duafa, dan pendidikan generasi Qurani. Salah satu gebrakan VZF sebelumnya adalah gerakan #1000MukenauntukIndonesia pada tahun 2019.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News