KOMENTAR

KESOMBONGAN sejatinya dimiliki oleh semua manusia. Tidak hanya yang tua atau muda, yang kaya dan bertahta, kesombongan juga bisa dimiliki mereka yang tidak berharta.

Aa Gym mengutip surat An Nahl ayat ke 23, yang menyebutkan ketidaksukaan Allah SWT kepada orang yang menyombongkan diri:

ا جَرَمَ اَنَّ اللّٰهَ يَعۡلَمُ مَا يُسِرُّوۡنَ وَمَا يُعۡلِنُوۡنَ‌ؕ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الۡمُسۡتَكۡبِرِيۡنَ‏

"Tidak diragukan lagi bahwa Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya, Dia tidak menyukai orang yang sombong."

"Yang sombong itu tak harus punya pangkat dan jabatan. Yang miskin juga bisa sombong, yang tidak punya apa-apa," kata Aa Gym dalam postingan di Instagram pribadinya.

Tanda utama orang sombong, lanjut Aa, adalah tidak menyukai kebenaran. Namun ada lima ciri lain yang menyatakan hal itu:

1. Tidak suka majelis taklim. Orang sombong tidak menyukai majelis taklim, karena di majelis ini dibahas kebenaran.

2. Tidak suka membaca Al Qur'an. Orang sombong juga tidak suka membaca Al Qur'an, karena isinya merupakan kebenaran firman Allah Swt.

3. Tidak menyukai Nabi Muhammad Saw. Rasulullah memang tidak disukai oleh orang-orang yang sombong. Karena Nabi mengajarkan dan menyampaikan nilai-nilai kebenaran.

4. Membenci ulama. Orang-orang sombong umumnya membenci ulama, karena ulama menyampaikan ajaran kebenaran.

5. Tidak suka datang ke masjid. Alasannya pun sama, karena di masjid pada umumnya juga tempat menyampaikan ajaran kebenaran.

"Pokoknya, alergi dengan kebenaran yang datang dari Allah, karena dia sudah merasa dirinya benar," ujar Aa.

Dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad Saw. bersabda:

"Ada tiga kelompok orang yang nanti pada hari kiamat Allah tidak akan berbicara dengan mereka, Allah tidak akan membersihkan (mengampuni dosa) mereka, dan Allah tidak akan memandang mereka, serta mereka akan disiksa dengan siksaan yang pedih. Yaitu orangtua yang berzina, raja (penguasa) yang suka bohong, dan orang miskin yang sombong" (HR Muslim)

Adapun kesombongan dalam kriteria Nabi adalah merendahkan (meremehkan) pihak lain dan tak mau menerima kebenaran dari sesama. Sesuai hadits riwayat Muslim dan Abu Daud dari sahabat Ibnu Mas'ud dan Abu Hurairah:

"Kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan atau merendahkan manusia."

Yuk, tengok kembali diri kita. Apakah kesombongan tersebut tersimpan di hati kita? Wallahu alam.

 




Menyikapi Toxic People Sesuai Anjuran Al-Qur’an

Sebelumnya

Ketika Maksiat dan Dosa Menjauhkan Kita dari Qiyamul Lail

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tadabbur