Ilustrasi botol susu/ Net
Ilustrasi botol susu/ Net
KOMENTAR

PENELITI Irlandia mengungkapkan bahwa bayi yang diberi susu botol dapat menelan lebih dari satu juta keping mikroplastik setiap hari. Penelitian yang diterbitkan pada Senin (19/109 itu menunjukkan bahwa ada begitu banyak kandungan plastik dalam produk makanan kita.

Ada bukti yang berkembang bahwa manusia mengonsumsi partikel kecil plastik dalam jumlah besar, yang terbentuk ketika potongan plastik yang lebih besar rusak, tetapi sangat sedikit yang diketahui tentang konsekuensi kesehatannya.

Peneliti di Irlandia mengamati laju pelepasan mikroplastik pada 10 jenis botol bayi atau aksesori berbahan polypropylene, plastik yang paling umum digunakan untuk wadah makanan.

Mereka mengikuti pedoman resmi dari Organisasi Kesehatan Dunia tentang sterilisasi dan kondisi persiapan formula.

Selama periode uji 21 hari, tim menemukan bahwa botol mengeluarkan antara 1,3 dan 16,2 juta mikropartikel plastik per liter. Mereka kemudian menggunakan data ini untuk memodelkan potensi paparan bayi global terhadap mikroplastik dari pemberian susu botol, berdasarkan tingkat menyusui rata-rata nasional.

Mereka memperkirakan bahwa rata-rata bayi yang diberi susu botol dapat menelan 1,6 juta mikropartikel plastik setiap hari selama 12 bulan pertama kehidupan mereka.

Penulis penelitian, yang diterbitkan dalam jurnal Nature Food, mengatakan bahwa sterilisasi dan paparan suhu air yang tinggi memiliki efek terbesar pada pelepasan mikroplastik, dari 0,6 juta partikel per liter rata-rata pada 25 derajat Celsisus menjadi 55 juta/liter pada 95 derajat Celsius.

Para penulis mengatakan bahwa penelitian ini tidak bertujuan untuk membuat orang tua khawatir tentang potensi risiko kesehatan mikroplastik botol.

“Kami telah mengkomunikasikan, sekuat yang kami bisa, bahwa kami tidak mengetahui potensi risiko kesehatan akibat menelan mikroplastik pada bayi,” kata tim dari Trinity College Dublin.

“Ini adalah area penelitian yang sekarang sedang kami tekuni secara aktif,” kata mereka.

Para penulis mencatat bahwa di negara-negara maju bayi kemungkinan besar menelan paling banyak plastik - 2,3 juta partikel setiap hari di Amerika Utara dan 2,6 juta di Eropa. Ini dikaitkan dengan tingkat menyusui yang relatif rendah di negara-negara kaya.

Mereka mengatakan kadarnya dapat dengan mudah diturunkan dengan mengambil beberapa langkah tambahan, termasuk membilas botol dengan air dingin yang disterilkan dan menyiapkan susu formula dalam wadah non-plastik sebelum mengisi botol.

Fay Couceiro, Peneliti Senior Biogeokimia, Universitas Portsmouth mengatakan penelitian yang diterbitkan hari Senin itu menyoroti ‘urgensi untuk studi tentang dampak mikroplastik pada kesehatan manusia’.

Dia mengatakan bahwa penting untuk tidak menjadi waswas dalam hal pemberian susu botol, yang disukai banyak orang tua karena berbagai alasan.

“Risiko dari tidak mensterilkan botol atau menggunakan air panas sudah dipahami dengan baik dan sangat nyata, dan risiko penyakit yang diketahui ini harus lebih besar daripada risiko produksi mikroplastik sampai risiko kesehatannya dipahami,” kata Couceiro, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
   




Benarkah Cuaca Panas Ekstrem Berbahaya Bagi Penderita Diabetes?

Sebelumnya

5 Manfaat Spesifik Vitamin C bagi Kesehatan Tubuh

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health