Masker scuba/Net
Masker scuba/Net
KOMENTAR

PELARANGAN pengenaan masker scuba lantaran sangat tipis dan tidak sesuai dengan saran WHO, membawa polemik sendiri. Tidak hanya dari penggemar masker scuba yang sudah merasakan kenyamanan mengenakannya lantaran tidak terlalu membuat sesak, tapi juga dari para pedagang yang menganggap larangan tersebut sangat merugikan.

Menanggapi kekisruhan ini, peneliti sekaligus staf ahli Gugus Tugas Covid-19 Jawa Tengah Dr dr Budi Laksono, MHSc, menawarkan solusi.

"Coba di-double dengan tisu," saran Budi, Kamis (17/9).

Asumsi dr Budi, scuba dilarang lantaran hanya terdiri dari satu lapis bahan, tidak sesuai dengan anjuran WHO. Tisu berfungsi sebagai tambahan yang diyakini mampu melakukan filtrasi lebih baik lagi.

Namun pemikiran dr Budi langsung mendapat sanggahan dari dokter paru RS Persahabatan dr Erlina Burhan, SpP. Menurut dr Erlina, lapisan tisu tidak ideal untuk memfilter virus corona.

"Tisu itu kan dari kertas. Kalau misalnya batuk, bersin, itu gampang basah. Kalau basah, lama-lama bergeser-geser dan jatuh. Apalagi bahan scuba sangat-sangat elastis. Jadi nggak ada gunanya juga," ujar dia.

Masker kain tiga lapis, tegas dr Erlina, tetap sangat dianjurkan untuk menangkal covid-19. Bahkan jika memungkinkan, kenakan masker media sekali pakai. Yang pasti, penggunaan lapisan tisu pun tidak disarankan.

"Ya, kalau ada zat kimia, lalu ditempel lama di hidung dan mulut, artinya sangat tidak dianjurkan. Jadi, tidak dianjurkan scuba dilapisi tisu," tegasnya.

Ini Masker Yang Aman

Dalam studi yang dilakukan Duke University, dari 14 jenis masker yang diuji, masker buff yang biasa digunakan pengendara motor jauh lebih buruk dibandingkan masker biasa. Masker buff dan scuba hanya memberikan sedikit sekali perlindungan.

Lalu, masker apa saja yang aman?

1. Masker N95

Masker ini merupakan jenis reseptor, menawarkan perlindungan lebih dari masker jenis lainnya karena dapat menyaring partikel besar dan kecil. Masker N95 dapat memblokir 95 persen partikel yang sangat kecil.

Keberadaan katup pada masker N95 membuatnya lebih mudah untuk dihirup.

2. Masker Bedah

Masker ini digunakan sekali pakai dan untuk melindungi hidung serta mulut pemakainya dari kontak terhadap tetesan, percikan dan semprotan yang mungkin mengandung kuman atau virus.

Masker Bedah dapat menyaring partikel besar di udara, juga melindungi orang lain dengan mengurangi paparan air liur dan sekresi pernapasan pemakainya.

3. Masker Kain

Sebaiknya, pilih masker kain 2-3 lapis untuk mengurangi penyebaran droplet yang mungkin terjadi.




Kenali Ciri-Ciri Nyamuk Aedes Aegypti yang Jadi Penyebab Demam Berdarah

Sebelumnya

Cara Tepat Merawat Luka Bakar untuk Mencegah Infeksi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health