Manusia paling dekat dengan Allah saat sujud, maka perbanyaklah berdoa/ Net
Manusia paling dekat dengan Allah saat sujud, maka perbanyaklah berdoa/ Net
KOMENTAR

KEANGKUHAN manusia terlihat, ketika mereka berkata, "Yang penting hubungan saya dengan Tuhan baik-baik saja. Tidaklah perlu shalat dan ritual yang macam-macam".

Sejatinya, hidup ini ada yang dinamai tata cara. Contohnya, mengirim surat ada biayanya. Kalau tidak ada biaya, suratnya tidak sampai. Kalau uangnya ditaruh di dalam amplop, sampai atau tidak? Tidak! Harus pakai perangko.

Pun ketika kita hendak menghadap orang penting, misalnya, ada tata caranya. Harus mengenakan pakaian tertentu, dan lainnya. Demikian ulama Quraish Shihab menjelaskan dalam Channel Youtube Shihab&Shihab.

Lebih dalam lagi ia menjelaskan, Jika sudah begitu, ketika hendak bertemu dengan Allah, menjalin hubungan yang baik dengan Allah, juga ada tata caranya. Shalat, itu adalah tata cara berkomunikasi yang terbaik dengan Allah.

Nah, shalat itu ada tata caranya, harus berwudhu dulu, berdirinya diatur, sujudnya harus dengan tujuh tulang, yaitu dahi, kedua tangan, kedua lutut, kedua ujung jari, semua ada tata caranya. Semua tata cara ini memiliki makna, yaitu dahi adalah kehormatan manusia, namun manusia harus tunduk kepada Allah dengan meletakkan dahinya ke atas tanah.

Setiap gerakan dalam shalat memiliki makna tersendiri. Inti dari shalat adalah penghormatan. Dan segala macam penghormatan yang dikenal oleh manusia, ada dalam shalat. Ada orang hormat dengan cara mengangkat tangan, ada orang hormat rukuk, ada orang hormat sujud, ada orang hormat dengan mengucapkan kata-kata.

Termasuk Al-Fatihah, adalah dialog antara manusia dengan Tuhan. "Ya Allah, segala puji bagimu ya, Allah".

Allah lalu berfirman kepada malaikat, "Coba lihat, ada mahluk Ku yang sedang memuji Ku. Dia juga mengakui Aku sebagai Tuhan yang memberi rahmat kepada umatNya".

Sampai akhirnya terucap, "Ya Allah, hanya kepada Mu kami mengabdi dan hanya kepada Mu kami minta pertolongan".

Dan Allah kembali berfirman kepada malaikat, "Coba lihat, ini untuk Ku dan untuk hamba Ku. Untuk Aku karena dia mengakui bahwa Aku yang mereka sembah dan untuk dia Saya berikan yang mereka minta. Akan Aku bantu dia dalam segala urusan".

Dengan begitu, ada dialog yang harus kita rasakan, sehingga semakin akrab kita dengan Allah.

Jadi shalat adalah suatu kebutuhan, sama halnya dengan anak yang sakit yang membutuhkan pengobatan dan ke sana sini tidak mendapatkan kesembuhan. Akhirnya ia memerlukan pertolongan Allah.

"Ilmuwan butuh pertolongan Allah, ia akan merasa tenang bahwa ini akan terjadi seperti ini karena hanya satu yang mengatur. Jadi semakin tinggi ilmu seseorang, semakin yakin ia akan kebesaran Tuhan," ujar ulama yang akrab disapa Abi (ayah).

Lalu, adakah teladan tata cara shalat Nabi Muhammad SAW? Cara shalat nabi bermacam-macam, sehingga memberikan pemahaman berbeda kepada para ulama. Tapi satu yg mereka yakini, bahwa shalat harus berdiri, harus membaca Al Fatihah, harus rukuk dan harus sujud. Namun tata cara lainnya bagaimana, bisa ditoleransi sesuai dengan keyakinan masing-masing, termasuk polemik doa qunut.

"Ini jawaban yg paling menenangkan hati daripada kita menyalahkan orang lain," tegas Abi.

"Manusia paling dekat dengan Allah saat sujud, maka perbanyaklah berdoa," ujarnya.

Seperti dikisahkan Nabi Muhammad SAW, ada seorang sahabat di sujudnya membaca banyak doa. Usai shalat, Rasulullah bertanya, siapa yang tadi membacakan kalimat-kalimat itu? Dijawab sahabat, saya ya Rasulullah. Rasulullah berkata, saya melihat malaikat berlomba-lomba ingin mencatat apa yang dimohonkannya.

"Doa adalah mengutarakan apa yang ada di hati, bahkan hingga menangis. Jadi, perbanyaklah berdoa untuk menjalin komunikasi dengan Allah SWT," demikian Abi.




Hubbu Syahwat

Sebelumnya

Bukankah Aku Ini Tuhanmu?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tadabbur