Ilustrasi.Net
Ilustrasi.Net
KOMENTAR

SERIKAT pengemasan daging terbesar di Amerika Serikat menyebut bahwa lebih dari 5.000 pekerja di pengolahan daging dan makanan Amerika Serikat telah terinfeksi oleh virus corona atau Covid-19. 13 di antaranya bahkan telah meninggal dunia.

Serikat Pekerja Internasional dan Pekerja Komersial Serikat Serikat dalam sebuah pernyataan (Kamis, 23/4), hal ini bisa terjadi karena pekerja di sektor daging belum memiliki peralatan yang cukup untuk melindungi diri dari virus corona.

Perusahaan pemroses daging besar seperti JBS USA dan Tyson Foods Inc telah menutup rumah pemotongan hewan tanpa batas karena virus corona telah menyebart di antara pekerja pabrik yang sering harus bekerja bahu membahu. Penutupan itu menyebabkan pasokan produksi di Amerika Serikat terganggu karena permintaan meningkat di toko bahan makanan.

Pihak perusahaan, baik JBS, Tyson Foods, dan Cargill Inc yang dimiliki Brasil belum memberikan keterangan resmi mengenai pekerjanya yang terinveksi atau meninggal dunia karena virus corona.

Serikat Pekerja Internasional dan Pekerja Komersial Serikat Serikat memiliki 250 ribu anggota yang merupakan pekerja pengepakan daging dan pekerja pemrosesan makanan, dan mewakili sekitar 80 persen produksi daging sapi dan babi Amerika Serikat dan 40 persen produksi daging unggas.

Pihak serikat pekerja sendiri menjelaskan bahwa banyak perusahaan daging telah mengukur suhu karyawan, menyemprotkan disinfektan dan menempatkan para pekerja secara terpisah untuk menjaga jarak sosial sebagai bentuk pencegahan penularan virus. Namun beberapa karyawan mengatakan mereka masih takut jatuh sakit akibat penyakit pernapasan yang menular.

Serikat pekerja mendorong pejabat pemerintah untuk menyediakan lebih banyak peralatan pelindung seperti masker untuk pekerja pabrik.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News