KOMENTAR

DINAS Perhubungan DKI Jakarta dan Kementerian Perhubungan serta PT KCJ sepakat untuk melakukan penyesuaian layanan kereta rel listrik (KRL) atau commuter Line. Begitu ditegaskan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo dalam keterangan tertulis yang diunggah di laman ppid.jakarta.go.id, Sabtu (21/3).

"Sesuai koordinasi, maka operasional KRL akan menyesuaikan dengan layanan transportasi Jakarta, yaitu mulai jam 06.00 sampai 20.00 WIB," tegas Syafrin.

Selain membatasi waktu operasi, jumlah perjalanan juga dikurangi. Dari semula 991 KRL per hari menjadi 276 KRL per hari. Pembatasan ini mulai berlaku Senin (23/3) selama dua Minggu ke depan.

"Di dalam gerbong dan bus juga dibatasi dengan tetap mempertahankan headway atau jarak antarmoda untuk menjaga jarak aman antar penumpang atau social distancing measure," ujar dia.

Lanjutnya, transportasi umum Transjakarta hanya akan beroperasi pada Koridor BRT. Sedangkan layanan non BRT seperti Minitrans, Mikrotrans, Royaltrans dan Perbatasan, akan dihentikan sementara.

Pun di dalam halte dan stasiun, jumlah penumpang akan dibatasi untuk menjaga jarak aman. Antrean akan ada di luar halte dan stasiun dengan tetap memperhatikan jarak aman juga.

"Kebijakan ganjil genap untuk sementara ditiadakan. Kebijakan ini diambil untuk memperkecil potensi penyebaran Covid-19 di sektor perhubungan," tegas Syafrin.

 




Serukan Biaya Haji Lebih Terjangkau, Presiden Prabowo: Ini Soal Pelayanan dan Keadilan bagi Rakyat

Sebelumnya

Presiden Prabowo Resmikan Terminal Khusus Haji dan Umrah di Bandara Soekarno Hatta

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News