San Pedro La Guna/Net
San Pedro La Guna/Net
KOMENTAR

LANGKAH kecil bisa membawa perubahan nyata dalam skala besar jika dilakukan secara bersama-sama dan konsisten. Setidaknya hal itulah yang dibuktikan oleh sebuah kota kecil di Guatemala. Demi memerangi polusi air, pemerintah kota San Pedro La Laguna yang terletak di bagian barat Solola itu menerapkan kebijakan penggunaan plastik sekali pakai tiga tahun lalu.

Kebijakan itu diambil untuk mengurangi limbah di wilayah tersebut yang memicu terjadinya polusi air. Inisiatif itu didukung oleh masyarakat lokal serta organisasi non-pemerintah yang ikut mendanai langkah tersebut.

Masyarakat lokal banyak yang mendukung kebijakan itu dengan sepenuhnya melepaskan penggunaan kantong plastik dan sedotan serta menggantinya dengan alternatif yang lebih ramah lingkungan seperti daun pisang, keranjang atau bahkan keranjang anyaman sejak tahun 2016 lalu.

Program ini awalnya dimulai pada tahun 2015 melalui bantuan Dana-MDG dan membutuhkan satu tahun perencanaan, terutama dengan memberdayakan orang-orangnya dan mendidik mereka untuk memahami pentingnya air bersih. Setelah perencanaan, kota di Guatemala memutuskan untuk benar-benar melarang penggunaan plastik pada tahun 2016.

Sebelum kebijakan itu diterapkan, warga di kota itu kerap menderita penyakit seperti diare dan penyakit pencernaan, yang memengaruhi anak-anak. Namun setelah tiga tahun kebijakan itu dijalankan, masalah semacam itu jarang terjadi.

Bukan hanya itu, sumber air di wilayah itu juga beberapa waktu lalu memiliki kualitas air yang buruk. Selain itu, tepian danau kerap dijadikan tempat pembuangan sampah dan banyak rumah tangga yang tidak memiliki pengetahuan tentang sanitasi air.

Tiga tahun berselang dan kebijakan itu menunjukkan hasil nyata. Latin Post beberapa waktu lalu melaporkan bahwa polusi di air di wilayah tersebut turun drastis menjadi 90 persen dan ini secara signifikan terkait dengan larangan total plastik di masyarakat.

Bagi para aktivis lingkungan, pencapaian kota ini merupakan inspirasi bagi dunia terutama bagi para pemimpin dunia yang bertujuan mengurangi polusi air dan udara di balik pemanasan global dan perubahan iklim yang kita semua alami sekarang.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News