KOMENTAR

DALAM rangkaian kunjungan kerja Dubes RI Lima, Marina Estella Anwar Bey, ke wilayah akreditasi Bolivia 28 Agustus lalu, dilakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Bolivia, Diego Pary Rodriguez. Pertemuan yang berlangsung di La Paz, Bolivia, dimaksudkan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan antara kedua negara.  

Perdagangan Indonesia dan Bolivia terus berkembang positif dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2016, nilai perdagangan adalah 30 Juta USD dan meningkat menjadi 35 Juta USD di tahun 2017 dan 46 Juta USD di tahun 2018. Adapun produk yang diimpor oleh Indonesia dari Bolivia antara lain sodium borates, kayu, tepung sereal dan iron scrap, sedangkan produk ekspor Indonesia ke Bolivia antara lain mobil, decoders, sepatu, baterai, sabun dan deterjen.

Menlu Bolivia menyambut baik dan mengusulkan Indonesia dan Bolivia ke depan dapat mengadakan forum bisnis yang menghadirkan pengusaha dari kedua negara, dengan didukung oleh pemerintah. Untuk meningkatkan perdagangan kedua negara, Menlu Bolivia dan Dubes RI Lima secara tegas berpandangan bahwa perlu peningkatan people-to-people contact khususnya para pelaku usaha.

Dalam hal ini, Dubes RI Lima mengundang Kemlu Bolivia untuk menghadiri Indonesia – Latin America and Carribean (INA-LAC) Business Forum dan Trade Expo Indonesia (TEI) yang akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2019.

Undangan serupa juga disampaikan kepada Presiden dari beberapa Kantor Dagang dan Asosiasi Bisnis di Bolivia yaitu Presiden Kantor Dagang Bolivia (CNC) di La Paz, Rolando Kempff Bacigalupo, Presiden Kamar Industri dan Perdagangan (CAINCO) di Santa Cruz, Fernando Hurtado, dan Presiden Konfederasi Pengusaha Swasta Bolivia (CEPB) di Santa Cruz, Luis Fernando Barbery Paz.

Dalam pertemuan yang dilakukan secara langsung di Bolivia, Dubes RI Lima menerima respon yang sangat positif dari ketiga Presiden tersebut. Diketahui bahwa CNC, CAINCO, dan CEPB, merupakan kantor dagang yang berasosiasi dengan hampir seluruh pengusaha skala besar di Bolivia. Diharapkan kedepannya KBRI Lima dapat menjalin kerja sama promosi perdagangan yang lebih intensif dengan para Asosiasi tersebut.

(Sumber: KBRI Lima)​




Memahami Nasib Orang Miskin dan Masa Depan Bangsa Akibat Biaya Kuliah yang Mahal

Sebelumnya

Pemerintah Arab Saudi Larang Jemaah Haji Merekam Video Berdurasi Panjang, Simak Ketentuannya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News